About me?

Foto saya
I'm humble and friendly

Jumat, 29 Juli 2011

Creatif > Reactive

Pemerintah. Ditilik dari segi bahasa, pemerintah itu adalah bahasa lain dari tukang perintah! Tukang nyuruh!

Beuu, udah kaya si Bunbun aja ini mah, suka merintah aku ini-itu! Coba atuh ya si Bunbun tuh merintahnya, "Neng, tolong habiskan uang Bunda yang di atas laci, yang 7 juta itu lhoooo! Cepetan ya! Bunda ga suka liat uang pabalatak kaya gitu!" Langsung déh aku traktir semua teman-teman kelompok VieLo makan siomay di stasiun Cikini! hihihiiii... jd inget Febuari laluuuu... rame2 nangkring.....

Terkadang aku kesel sama pemerintah, TAPI, aku lebih kesel lagi sama orang-orang yang suka nyalahin pemerintah! Yang disebelin itu bukan pemerintahannya kali, tapi beberapa orang yang menyalah gunakan amanatnya dan mereka duduk di dalam kursi pemerintahan.

Kalau mau maen kesel-kesel-an mah, ga usah jauh-jauh sama pemerintah. Dari jaman SD aja, kita udah belajar sebel sama temen kita yang suka minjem penghapus ga dibalikin, tukang ngadu ke ibu guru kalau kelas ribut, atau suka pamer kalau dia baru aja liburan dari Singapore. "Cih! Ke Singapore aja pernah, tapi ke Cimahi ogah! Kurang rasa nasionalisme tuh!" ujar Teteh Vie yang punya penyakit iri hati kronis stadium bola.

"Kok ujug-ujug ngebela pemerintah? Lu calon menantu presiden ya?"

Walaupun aku ingin pertanyaan di atas menjadi pernyataan, hehehe, sayangnya sih bukan. Jadi gini, sometimes I hate a person who talks too much about a lack of the others. I mean, apakah kamu akan menjadi lebih cantik kalau mengatakan seseorang itu jelek? Apakah kamu akan menjadi lebih pintar jika kamu mengatakan seseorang itu bodoh?

Banyak orang menyalahkan kelalaian pemerintah tentang penanggulangan bencana yang mulai sering terjadi saat ini. Well, warning alarm system boleh rusak, tapi bukan berarti moral kita juga jadi rusak ya? Tolong dibantu ya, bim sala bim, jadi apa? Prok, prok, prok! JADI RUSAK!

Korban bencana Merapi, Wasior, dan Mentawai itu kebanyakan muncul bukan dikarenakan bencananya itu sendiri, tapi lebih kepada ketika mereka mengungsi. Mereka depresi. Karena meletusnya gunung ataupun tsunami itu memang harus terjadi untuk menjaga keseimbangan alam, para penduduk daerah rawan bencana sudah tau itu, yang mereka butuhkan sekarang itu adalah gimana caranya untuk membuat mereka tersenyum di dalam situasi yang lebih mudah membuat mereka menangisi kepergian orang yang terkasih.

Wajah mereka memang sudah dilindungi oleh masker, tapi hati dan pikiran mereka masih uncovered. Ketika mereka mencari rasa aman, mereka nyalakan radio mereka, televisi di tempat pengungsian, eh taunyaaaaa yang ditonton oleh mereka adalah bumper clip dari gunung merapi dengan backsound mengharu biru ala Ebiet G. Ade.

Para pengungsi itu tidak butuh rasa sedih berkepanjangan ala shit-netron Cinta Fitri season ramadhan! Selain membutuhkan bantuan logistik, mereka juga membutuhkan bantuan semangat. Bukan untuk menjadi pengungsi yang masuk TV terus mohon-mohon dikirimin bantuan dan nyalah-nyalahin pemerintah, tapi untuk menjadi pengungsi yang kuat fisik dan mentalnya untuk kembali membangun tempat tinggalnya.







Pada akhirnya aku cuma pengen bilang, "biarkan orang-orang yang hidup di pantai itu belajar tentang baharinya, orang-orang di gunung itu belajar tentang menjaga belantaranya, kita yang di kota ini terus berusaha menjaga administrasi negara. Kita harus jadi bangsa yang kreatif bukan reaktif…."

Sabtu, 23 Juli 2011

a Dreamy Idealist??

Well, aku baru aja ikutan sebuah tes kepribadian online.

Afterwards, hasilnya ternyata aku itu merupakan tipe manusia Idealis Pemimpi. WOOOOOOOOOT~ Udah mah idealis, pemimpi lagi! Mateeee ajeee lu! Tipikal orang yang sering aku caci dan…..Dueeeeeeng! Do I hate myself? Tuhan itu Maha Adil, semakin kamu benci sama seseorang, semakin mirip kamu sama orang tersebut. Entah dari hobi, appearance, atau bahkan sifat. That's what I have been learning today.

Oh iya, sekalian mau share ah sama temen-temen kelompok VieLo hasil tes-nya:







Tipe Idealis Pemimpi sangat berhati-hati dan oleh karenanya tampak pemalu dan pendiam bagi orang lain. Mereka berbagi kehidupan emosional mereka yang kaya serta pendapat-pendapat kuat mereka dengan sedikit sekali orang. Namun orang sering keliru menilai mereka dingin dan pendiam. Mereka memiliki sistem nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang murni dan mulia yang menonjol di dalam diri mereka yang demi hal-hal itu mereka bersedia mengorbankan banyak hal. Joan of Arc atau Sir Galahad adalah contoh tipe kepribadian ini. Tipe Idealis Pemimpi selalu berusaha keras memperbaiki dunia. Mereka dapat sangat memikirkan orang lain dan melakukan banyak hal untuk mendukung mereka dan membela mereka. Mereka tertarik dengan sesama mereka, penuh perhatian dan murah hati terhadap mereka. Begitu antusiasme mereka akan suatu hal atau orang bangkit, mereka dapat menjadi pejuang yang tak kenal lelah.

Bagi tipe Idealis Pemimpi, hal-hal praktis tidak benar-benar penting. Mereka hanya menyibukkan diri dengan tuntutan-tuntutan harian yang duniawi saat benar-benar perlu. Mereka cenderung hidup sesuai dengan semboyan "yang jenius mengendalikan kekacauan“ – yang biasanya memang demikian sehingga biasanya mereka memiliki karir akademik yang gemilang. Mereka kurang tertarik dengan detail; mereka lebih suka melihat sesuatu secara keseluruhan. Ini artinya mereka masih memiliki pandangan menyeluruh yang baik ketika sesuatu mulai menjadi rumit. Namun demikian, sebagai akibatnya, sesekali dapat terjadi tipe Idealis Pemimpi melewatkan sesuatu yang penting. Karena mereka menyukai kedamaian, mereka cenderung tidak terang-terangan menunjukkan ketidakpuasan atau kejengkelan mereka melainkan memendamnya. Ketegasan bukan salah satu kekuatan mereka; mereka membenci konflik dan persaingan. Tipe Idealis Pemimpi lebih suka memotivasi orang lain dengan sifat ramah dan antusias mereka. Barangsiapa mendapatkan mereka sebagai atasan tidak akan pernah mengeluh kekurangan pujian.

Di tempat kerja, tipe Idealis Pemimpi adalah teman dan pasangan yang suka menolong dan setia, orang-orang yang memiliki integritas. Kewajiban sangat sakral bagi mereka. Perasaan orang lain penting bagi mereka dan mereka senang membuat orang lain bahagia. Mereka puas hanya dengan lingkaran kecil pertemanan; kebutuhan mereka akan kontak sosial tidak begitu menonjol karena mereka juga butuh banyak waktu untuk diri sendiri. Basa-basi kecil bukan keahlian mereka. Jika seseorang berharap berteman dengan mereka atau memiliki hubungan dengan mereka, orang itu harus mau berbagi dunia pemikiran mereka dan bersedia berpartisipasi dalam perbincangan mendalam. Jika Anda berhasil melakukan itu Anda akan dianugerahi dengan kemitraan yang luar biasa intensif dan kaya. Karena tuntutan-tuntutan mereka yang tinggi terhadap diri sendiri dan orang lain, tipe kepribadian ini kadang-kadang menjejali hubungan dengan gagasan-gagasan romantis dan idealis hingga tingkat tertentu sehingga membuat pasangan merasa terbebani atau minder. Tipe Idealis Pemimpi tidak jatuh cinta dengan mabuk kepayang namun ketika mereka jatuh cinta mereka menginginkannya menjadi cinta sejati yang tak berkesudahan.

Yang di-bold-in itu bener-bener sifat yang 'Teteh Vie banget'. Lumayan lah ternyata aku téh punya sifat kaya Joan of Arc.

Eh, kalau temen-temen kelompok VieLo termasuk tipe yang mana???

Jumat, 22 Juli 2011

Ku Kan Bertahan dengan Keluhan



Ah udahan ah, main puisi-puisi-an-nya, tampak sepertinya keinginan segede gunung, tetapi kupunya bakat hanya termenung...

Jadiiiiiii, bagaimana kabar para teman-teman VieLo) yang lucu-lucu dan ngegemesin ini????

Ngggg, okay, okay, Papap ku juga skr menjadi salah satu anggota kelompok VieLo semenjak aku memutuskan untuk meninggalkan beliau sementara waktu itu untuk berpetualang ke barat mencari kitab suci layaknya Sun Go Kong bersama Biksu Tong Sam Cong, aku mengajarkan beliau beberapa cara murah meriah untuk berkomunikasi dengan anaknya yang oh-sungguh-menakjubkan ini, salah satu caranya adalah dengan ber-facebook ria. Jadi, wajar saja aku punya asumsi kalau beliau pun sesekali pernah membaca beberapa posting-an ku) dengan tubuhnya yang gempal, ditambah rambutnya yang mulai beruban, berdirilah beliau di depan cermin seraya berkata, "Oooh jadi aku lucu dan ngegemesin ya???" Maaf Pap, bukan salah si Mamam mengandung, tapi buat ku, yang lucu sama ngegemesin itu cuma alm. Kasino...

Aaaaaah mata ini sudah muak membaca semua materi pembelajaran buat Agustus nanti. Capek! Hehehehe, apakah Anda mulai bosan ya baca tentang keluhan-keluhan kuu??? Kita tanya Galileo...

Gimana ya.... Aku pernah baca sih di sebuah salah satu buku agama, katanya mengeluh itu sifat dasar manusia. Namun....

"Hingga kau sadari, sesungguhnya yang kau punya hanya Aku, tempatmu kembali...."

Itu bukan hanya sepenggal lirik lagu 'Sadis'-nya Afgan, tapi juga salah satu perkataan Tuhan, yang entah ku baca di surat apa, dan ayat ke berapa.

Betul juga ya, sudah hampir dua minggu ini aku dilanda kesedihan luar binasa. Ah, tak perlulah ku jelaskan kenapa, paling jawaban yang ku terima, "gue juga gitu kali Vieee." ; "lebih berat gue, Vieeee." ; "emang lu doang yang punya masalah, Vieeee." ; "masih banyak orang yang masalahnya lebih berat dari lu, Vieee." Klise! (Ho-oh! KLISE! Tinggal dicetak di Fuji Film!) Yang ada aku tambah empet, hehehehehehe!

Eh, tapi siapa juga ya yang mau nanya alasan kenapa aku mulai uring-uringan lagi??? Nah, kalau sekarang, baru pantas aku nerima omongan, "Ke-PD-an banget lu Vie! Siapa juga yang peduli sama urusan lu! Masalah gue tuh lebih berat tauuuu! Bokap gue korupsi duit pajak 35 juta US dollar! Cicilan mansion Nyokap gue di Birmingham udah 13 taon kagak lunas! Kakak gue bandar narkoba! Adek gue pengikut sekte penyembah gayung!" Sip, jika memang begitu adanya, masalah aku tampak tak sebanding dengan masalahmu, kawan...

Lalu, apa yang bisa aku lakukan? Membaca kumpulan puisi Petrarca? Tampak bukan solusi yang tepat. Pergi berbelanja? Malah bikin kantong melarat. Ngecengin bule-bule yang pamer aurat? Malah bikin kepala tambah penat. Terus, ngapain?

Yup, akhirnya kembali bersujud kepada Illahi benar-benar menjadi obat paling mujarab! Setidaknya Tuhan menerima layanan keluh kesah 24 jam. Mau curhat "Ya Tuhan, kok professor itu kalau ngejelasin mata kuliah kaya lagi nelen kodok ya? Ya Tuhan, kok isi dompet ku bon beli pulsa handphone semua? Ya Tuhan, aku udah mimpi dipatok uler, tapi kok belum ada yang ngajak aku nikah di Leichenstein? Ya Tuhan, kok betis aku gede sebelah ya? Ya Tuhan, hidung ku kok kurang mancung? Ya Tuhan, jempol kaki ku kok ga seksi?" Dan masih buanyaaaaaaaaaaak lagi! Sigh, setidaknya Tuhan itu ga perlu korupsi duit pajak, ga punya cicilan mansion, ga mungkin jadi bandar narkoba, ataupun punya masalah sama gayung....

Tapi ya begitulah kehidupan, memang bikin penat tapi harus tetap semangat. Malah aku punya teori baru; "Jika kita marah itu datangnya dari Setan, kalau lelah itu pemberian Tuhan, tapi yang namanya pantang-menyerah itu pasti mulai dari sebuah keluhan." Gileeeee what an excuse yang oh-sungguh-menyenangkan-sekali bukan?????

"BUKAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAANNNNNNNNN!"


Okelah kalau begitu, aku lanjut belajarnya lagi ya teman-teman kelompok VieLo sadayana, tak lupa menitip pesan untuk Papap-Mamam di Bangka sana:

"Pap, Mam, maaf udah 9 hari ini aku ga bisa telepon, maklum si Lepi kan sempet rusak, eh sekarang malah koneksi internetnya yang ga jauh beda sama siput ri Raja Laut Pangkal Pinang. Tapi, insyaallah di balik kesusahan ada makian, eh salah, maksudnya.....ada kebaikan, jadi aku minta doa-nya terus aja ya :) Salam manis selalu, dari anak perempuan Papap-Mamam yang paling keren se-dunia dan akherat!

P.S buat Mamam: Aku mimpi dipatok uler nih Mam!
"

I Called it with Tuhan


Selamaaaaaatttttttt siaaaangg semuanyaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa...............

Barusan saja, aku baru mengadakan obrolan ringan (maksud ku, kami ngobrolnya ga sambil angkat-angkat karung beras) dengan salah seorang sahabat ku. Tema obrolan kami adalah: 'Apakah Tuhan itu benar-benar ada?'

"Kenapa harus ada kelaparan, kalau Tuhan sayang sama umat-Nya? Kenapa harus ada neraka?" Ya, sekiranya segitulah beberapa pertanyaan yang disampaikan oleh sahabat ku yang masih ku ingat.

Jujur, aku juga pernah mempertanyakan hal seperti itu dan sampai detik ini aku masih mencari jawaban mutlaknya. Tenaaaaang, ga ada yang salah dengan itu semua, malah aku sangat bersyukur sekali, karena ternyata otak ku masih bisa digunakan untuk berpikir:)

"Ngggg....." aku menggaruk-garuk kepala ku yang tidak gatal itu. "Karena manusia tidak hanya akan belajar dari kesenangan saja, tapi juga dari kesengsaraan... Sebenernya gue anti perang, tapi to make a peace there's must be a war..."

Lalu, sahabat ku itu pun melanjutkan pertanyaannya, "apakah agama itu benar-benar ciptaan Tuhan?"

"Christian Sugiono, Leonardo Dicaprio, Mike Lewis, baru itu namanya ciptaan Tuhan, hahahaha! Ganteng-ganteng lagi! Menurut gue sih, telor sama ayam tuh yang ciptaan Tuhan, sampai sekarang nggak ada yang tau mana yang duluan.....hehehehehehe." jawab ku sambil tertawa.
 

Aku adalah tipikal orang yang berpikir bahwa, manusia itu hidup untuk mati dan peraturan itu dibuat untuk dilanggar. Hehehehehehe! Terdengar agak rebel memang, boleh setuju, boleh tidak, tho manusia diberikan mulut untuk berpendapat.
 

Aku pun menarik nafas sejenak, "ini asli pendapat gue pribadi, buat gue agama itu ciptaan manusia, tapi keyakinan itu ciptaan Tuhan...Karena kita bisa melanggar ajaran agama, tapi kita ga bisa membohongi keyakinan yang kita percayai."

"Terus, jadi atheis itu salah ga sih?" tanya dia lagi.

Rasa kacang pilus garuda yang ku beli dari warung depan pun tiba-tiba menjadi hambar. "Waduuuuuuuuh, beibh, lu kesamber apa sih? Lu tau ga sih Ridho Roma baru di DO dari universitasnya? Kangen Band terancam bubar? Anang sama Ashanty lagi hot-hot-nya tuh!"

"Jadi gini beib...Secara eksplisit, atheis itu kan kelompok orang yang tidak mempercayai Tuhan ya? Tapi gue sama mereka tuh sama-sama manusia yang punya pikiran yang sama, kalau Orlando Bloom itu ganteng... sama-sama manusia yang membutuhkan pegangan dalam menjalankan kehidupannya, kebetulan aja gue namain 'pegangan' itu dengan sebutan 'Tuhan', sedangkan bagi penganut atheis, mereka menyebut 'pegangan' itu dengan nama yang lain. Lu belum pernah denger kelompok penyembah gayung?"


NB: Kelompok penyembah gayung, hanya rekaan ku semata. Karena hobby ku kalau lagi ngeden di WC itu sambil ngeliatin gayung. heheheheeeeee....

Rabu, 20 Juli 2011

3 Detik untuk 3 x Lebih Baik

Hiks, hiks, hiks, tampaknya aku masih disebelin sama teman ku yang hatinya telah tersakiti oleh tulisan yang aku buat itu. Aduuuuh sedih banget, rasanya ingin bernyanyi ala Mas Duta saja: "Dan....bukan maksudku, bukan inginku, melukaimu, sadarkah kau? Di sini pun ku terluka....huoooo huoooooo." Ya...Tapi mau gimana lagi ya? Karena aku yang berani menulis, aku juga yang harus bisa bertanggung jawab. Maksudnya Lo yg nanggung, gue yg jawab.. Ahahaaayyyy...
 

Aku ga perlu sampai ikut jihad fisabililah di tanah suci Palestina sana, aku ga perlu menjadi bagian dari demonstrasi mahasiswa menentang kebijakan pemerintah yang merugikan rakyat, aku tidak perlu kabur dari rumah karena beradu argumentasi dengan orang tua, aku tidak perlu semua itu untuk belajar apa itu arti dari sebuah frase bernama 'tanggung jawab'.

Ketika Tuhan memberikan banyak kesempatan untuk aku menulis apa yang ku rasakan, maka dengan cara itu pula lah Tuhan mengingatkan aku. Ketika sebuah tulisan tak hanya terdiri dari rangkaian kata saja, namun juga terdapat rasa di sana. Bahagia? Sedih? Kesal? Sakit hati? Bingung? Sagala aya! (google translation: semuanya ada!)

Jadi sedikit ingat dengan sebuah kejadian yang dialami oleh salah seorang kakak sepupuh ku, Tétéh Penélope Cruz (dia mah suka gitu orangnya, ngaku-ngaku orang Spanyol, padahal asli lahir di Palembang). Ketika dia masih berumur 16 tahun, saat dia sedang berjalan berdua saja dengan ayahnya di pinggiran jalan di kota Madrid (Baca:Bogor), lewatlah sebuah mobil dan berteriaklah sang pengemudi: "Hi! I love you!" Lalu, lewatlah sebuah mobil lainnya dan berteriaklah salah seorang di dalamnya, "Hi! Horn!"

Dan, 19 tahun kemudian, ketika dia pernah bermain film Volver, ketika dia telah mendapatkan oscar, ketika dia sempat merebut Tom Cruise dari genggaman Nicole Kidman, dia baru sadar kalau selama ini, segala yang dia lakukan akan selalu menimbulkan dua reaksi. Dan dia tidak bisa memaksakan agar semua orang memuja akting yang dia lakukan dalam film Vicky Cristina Barcelona sebagai tokoh María Elena karena masih ada juga orang yang mencaci dia sebagai orang ke tiga dalam rumah tangga Kang Tom Cruise yang tampak harmonis itu.

Begitu juga dengan diri aku, aku ga dapat memaksakan agar semua orang menyukai apa yang aku suka. Tapi, aku harus bisa bertanggung jawab akan apa yang aku sukai itu dan aku tidak mau membutuhkan waktu yang sama dengan Tétéh Penélope untuk menyadarinya. 19 tahun itu terlalu lama untuk aku yang baru saja mengecap kehidupan selama 22 tahun ini! Cukuplah 3 hari ini untuk menyendiri, 3 jam ini untuk berkontempolasi, 3 menit ini untuk berbenah diri, dan 3 detik ini untuk tersenyum kembali.

Aku ga perlu melihat sosok sempurna ala para nabi untuk menyadari akan kesalahan yang pernah ku buat. Cukuplah tawa ini menjadi obat paling mujarap. And..."
hey, humans are too funny to be perfectly serious!"

Akibat Salah Buang Angin

Dear diary.....(cieeeeee, sejak kapan aku punya diary???? Kalau diare sih iya....)

Hai teman-teman kelompokVieLo, kumaha dararamang?

Nggg, aku mau share sedikit nih sesuatu yang terjadi sama aku barusan aja. Akhir-akhir ini untuk menyelesaikan tugas-tugas kerja sialan, aku sedang rajin pergi ke perpustakaan. Nah, bayangan perpustakaan yang kalem, adem, dan nyaman itu selalu ada di dalam benak kita kan? Sampailah aku di sebuah gedung yang mayoritas terbuat dari kaca transparant berukuran 1,2 x 1,2 meter tersebut.

Okay, akhirnya aku menemukan sebuah tempat asoy geboy gedebuk maknyos buat kongkow. Maklum waktu menunjukan pukul 1 siang, jam-jam di mana banyak mahasiswa berdiam diri di sana. Ada yang belajar, ada yang ngobrol, ada yang numpang ke WC (maklum WC perpustakaan di sini lumayan terjaga kebersihannya), ada yang mencari buku, dan.......ada juga yang ciuman. Setidaknya ada beberapa pasangan yang aku pergoki sedang dimabuk samara (bukan 'asmara', tapi memang aku ketik 'samara', yang dalam terjemahan bahasa indonesianya berarti: bumbu dapur!)
 

Aku membuka si Lepi dengan sungguh anggunnya. Maklum takut membuat keributan dan benar saja si Lepi kembali berulah, kamu tau dong suara laptop yang dinyalakan untuk pertama kali suka ber-jeleger-ria. Dan aku pun kena pelototan orang-orang yang ada di sekitar ku. Berkali-kali keluar kalimat "mati guuueee..." dari mulut ku.

Nah untuk tidak mengulang kesalahan yang sama. Kali ini aku mengetik di atas keyboard Lepi dengan sangaaaaaaaaaat pelaaaaaaaaan-pelaaaaaaaaaaan sekali. Takut dipelototin para bule-bule itu lagi.

Sudah sejam aku duduk dengan tenang, diam, tanpa suara. Terkadang aku bolak balik buku yang sedang aku baca itu, pura-pura mikir, padahal ga ngerti apa-apa juga, maklum otak sih tertuju pada teks perkembangan literatur italia pada zaman Reinassance, tapi kedua mata ini tidak pernah berpaling pada sepasang muda-mudi yang sedang ciuman di depan ku. Alhamdulillah, dapet tontonan gratis.... ahaaaahaaayyyy.... LIVE.mode:on

Tapi......tapi, tapi, suddenly something happens with my stomach. Oh kambingku! Oh my goat! My perut, my perut, my perut.....dan........."PREEEEEEEEEEEEEEEEEEEET!"

Kampret! Dengan suksesnya aku kentut. Dan semua mata itu terhunus bagai pedang di dadaku. Ingin rasanya kabur dari ruang baca tersebut, tapi gimana dong, tugas belum selesai?? Jurusan andalan pun terpaksa harus dikeluarkan. Nyengir!

Ah ya sudahlah, kentut itu pertanda sehat. jadi inget waktu dulu, Bunda ku sempat dioperasi dan sang dokter berpesan, beliau boleh pulang ke rumah, kalau pantatnya sudah mengeluarkan hembusan gas berbau tak sedap itu.

Kadang kehidupan juga kaya gitu....Kita sering jaga image agar lingkungan sekitar dapat menerima ku. Tapi toh, sewaktu-waktu kita akan berbuat salah dan image kita terkadang sedikit terkoyak karena kesalahan itu. Tapi kesalahan yang kita perbuat itu bagai kentut, terkadang suaranya lebih membahana daripada baunya, atau baunya yang lebih dahsyat daripada suaranya, toh mau gimana juga, namanya tetep kentut...However, dengan kentut orang bisa dikatakan sehat, dengan sebuah kesalahan manusia bisa dikatakan hidup. Kalau sudah berbuat kesalahan, ya tinggal nyengir aja....

Minggu, 17 Juli 2011

Gue Peduliii...

Kalau misalnya ada dari salah satu temen-temen kelompok VieLo yang bertanya, "seberapa besar sih rasa cinta yang mulia Teteh Vie sama Rafael SM*SH?"

Aku cuma bisa anggukan kepala secara perlahan namun pasti yang kemudian diikuti gerakan pemanasan senam SKJ '92.

Tapi, kalau ada yang nanya, "seberapa besar sih rasa cinta yang mulia Vie sama Indonesia?"

Hmmmmm, aku pun hanya akan menggelengkan kepala pelan lalu berlari sampai monas dan berteriak, "GUE CINTAAAAAAAAAA BANGET LAH SAMA NEGARA GUE!"

Banyak orang yang pesimis dengan Indonesia, tapi aku bukan salah satunya, tapi salah duanya, wkwkwkwkkk. Yup, Indonesia emang sebuah negara dengan sejuta masalah, tapiiiiiiiiiii Amerika yang disebut negara adidaya juga ga kalah gede masalahnya sama Indonesia, malahan aku yakin, masalahnya berkali-kali lipat lebih banyak dari Indonesia. Jepang, Afrika Selatan, Jerman, Mongolia, semua negara di dunia ini punya masalah.

Ga ada yang salah sama masalah, masalah itu memaksa kita untuk berpikir lebih keren lagi. Misalnya aja masalah Gayus. Setuju banget lah aku, kalau salah satu cara terbaik untuk menghukum koruptor adalah dimiskinkan. Tapi, coba liat dari sisi yang berbeda, dengan terungkapnya kasus Gayus, penjagaan di airport tampak lebih ketat dan alat tanda pengenal penduduk dibenahi sedemikian rupa oleh pemerintah.

Ketika rasa galau melanda diri ku dan merasa pesimis akan hidup ini, banyak dari teman-teman ku bilang, "ayooo Vieeee, keep move on! Ga selamanya lo bakal di bawah. Lo pasti bisalah ngehadepin masalah lo. Semangat terus! Jangan menyerah! Terus berjuang! Keep on your good faith!"

Banyak temen ku bilang, kalau aku ngeluh terus, hidup ku ya ga bakal maju.

Begitu pula dengan apa yang terjadi dengan negara ini, ketika negara Indonesia lagi galau-galau-nya, boleh dong aku ngasih nasehat yang sama kepada orang-orang yang pesimis, "ayoooo, keep move on! Ga selamanya Indonesia bakal di bawah. Indonesia pasti bisalah ngehadepin masalahnya. Semangat terus! Jangan menyerah! Terus berjuang! Keep on your good faith!"

Aku pengen bilang sama orang-orang yang pesimis sama Indonesia, kalau mereka ngeluh terus, hidup Indonesia ya nggak bakal maju.

Kan kata Tuhan juga, kita itu apa yang kita pikirkan…Lupa ayat berapa en surat apa, yang pasti bukan surat kaleng ataupun surat cinta ku ke Rafael SM*SH, wkwkwkwkkk...

Jadi, kalau aku ga mau pesimis sama hidup ku, aku kudu berpikir, kalau saya optimis. Begitu juga sama temen-temen yang pesimis sama masa depan Indonesia. Kita kudu yakin kalau Indonesia itu negara terkece di dunia lah Mas-Bro :)

Aku tau, mungkin ini sekiranya apa yang ada di dalam pikiran orang-orang yang pesimis akan Indonesia:


"Aku peduli...
Tapi masa depan bangsaku
Itu bukan yang paling penting buat aku
Duit banyak
Hidup senang
Posisi
Jauh lebih penting dari
Keadilan
Integritas
Moral
Aku yakin dan pasti
Ada harapan
Negaraku masih menjunjung moral yang tinggi
Tapi itu nggak bakal bertahan
Nafsu lebih dinoomor-satukan
Trend menunjukan
Anak cucu kita akan menuai kebobrokan kita
Aku ga percaya
Indonesia akan tetap jaya
Memandang ke depan, aku melihat
'Degadrasi moral melanda anak muda'
'Kawin-cerai apa salahnya?'
'Korupsi udah jadi budaya'
'Video mesum, itu mah biasa'
Nggak bisa dibilang lagi
Masih ada yang peduli akan bangsa ini
Udah jelas banget
Generasi ini udah ancur dan nggak ada harapan
Sungguh sedih dan konyol kalau kita pikir
Kita bisa menjadikan dunia ini lebih baik
"


Tapi aku yakin, kalau orang-orang hebat akan berpikir sebaliknya. I mean…..Really! Coba deh baca pemikiran orang-orang pesimis akan kehebatan bangsa Indonesia ini sebaliknya! Bener-bener dibalik! Dari bawah ke atas. Dari kalimat terakhir ke kalimat awal. Reverse!

Sabtu, 16 Juli 2011

Never Compare with somebody else's outside to your inside

Yuhuuuu, balik lagi sama duet project aku sama Rossa (bukan nama sebenernya). Nggg, kira-kira perlu dijelasin lagi ga ya tujuan dari project ini?

Okeh, the main goal of this project is duet galau trip yang mulia Teh Vie dan Rossa ke Pantai Malingping dan Pantai Ostrali. Targetnya sih kita pengen banget buat 100 postingan berantai di mana setiap postingan bernomor genap bakal kalian temukan di blog-nya Rossa, sedangkan postingan bernomor ganjil bakal kalian dapatkan di blog yang satu ini.

Dan tentu saja postingan ini ditulis berdasarkan perjalanan kehidupan dua wanita angkuh tapi demen ngemil buah dukuh ini. Tapi kami berdua sadar, kalau pengalaman kami mah cingcay-yu-dadah-babai lah sama pengalaman temen-temen kelompok VieLo lainnya.

However, kami cuma kepingin sharing life experience saja sih sebenernya dan tentu saja mewujudkan impian kami berdua supaya bisa nge-galau trip bareng ke dua buah pantai yang sudah ku sebutkan di atas, wkwkwkwkkkk. Semoga di postingan kami yang ke 101, kami sudah bisa menuliskan postingan langsung dari Pantai Malingping atawa Pantai Ostrali, amiiiiiiin :-)

So, let's get it started yuk…..

Semuanya berawal dari hobby aku sama Rossa demen ngorek-ngorek kabar terbaru dari temen-temen sejawat di situs jejaring sosial, berinisial facebo*k.

"Wiiiih Vie, temen SMA kita, si Gusti randa Nangyu sekarang udah punya butik yang kerja sama Paris Hilton! Vieeee, lu inget si Malinda Meriska ga? Dia sekarang kerja jadi desainer animasi film Setrika-man di Kanada! Vieeeeee, si Cikka Putriwilihi sekarang udah jadi istri anaknya raja Saudi!" Yak, sekiranya begitulah komentar-komentar yang dikeluarkan dari mulut Rossa ketika pertama kali di sapa oleh newsfeed dari facebo*k account-nya.

Dan sebagai soulmate galau sejati, tentu saja aku melemparkan komentar yang semakin membuat kami berdua ingin dipeluk sama Rafael SM*SH terus loncat bareng-bareng dari lantai 17 sebuah mall kenamaan di Abu Dhabi.

"Iiiiih iyaaah iiiih! Kok bisa sih mereka kaya gitu??? Nyebelin banget ya! Pasti mereka pergi ke dukun! Gue yakin! Minimal mereka ngikutin program SMS harian ke paranormal kenamaan itu! Mereka lahirnya Selasa Kliwon kali yak? Pada kagak cocok kerja di aer…Jadi, pada buka butik, jadi desainer animasi, atawa nikah sama anaknya raja Saudi." Ujar ku, ga kalah minta-ditabok-nya.

Yak, anggapan bahwa facebook bisa mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang dekat tak bisa kita pungkiri lagi. Tapi, sayangnya facebook tidak men-setting secara otomatis di balik kisah hidup setiap pemilik akunnya.

Ga semua temen di friendlist-nya tau kalau sebelum si Gusti Nangyu buka butik join venture sama Teteh Paris Hilton, dia pernah ga lulus tiga semester berturut-turut di mata kuliah fashion design. Ga ada yang tau juga kalau Malindha  pernah ditolak di tiga puluh empat perusahaan graphic design sebelum dia capcus ke Kanada. Dan tentu saja tidak ada yang tau kalau Cikka Putriwilhi, pernah disilet-silet dadanya sama mertuanya.

Siapa juga yang mau berlimpah kekayaan, tapi dadanya di silet-silet. Apakah mental ku cukup kuat ya ditolak di tiga puluh empat perusahaan? Atau…..Gimana caranya ngomong ke orang tua ku ya kalau aku ga lulus mata kuliah yang sama tiga semester berturut-turut?

Tuhan emang ngasih sesuatu nggak tiba-tiba. Tapi Tuhan ngasih segalanya dalam sebuah sistem keseimbangan yang alami. Si Papap pernah bilang, "ketika ada satu orang yang suka sama karya kamu, berarti kamu harus siap dengan satu orang lainnya yang bakal benci sama apa yang kamu buat. Tapi, ketika ada satu orang yang nggak suka sama apa yang telah kamu lakukan, kamu nggak boleh berkecil hati, karena pasti ada satu orang lainnya yang suka….." Yup, akhirnya kata-kata itu yang jadi pegangan hidup buat ku.

That's a life. Tuhan nyiptain obat merah, supaya ketika kita jatuh, kita bisa bangun lagi. Tuhan nyiptain kesuksesan bagi orang lain, bukan untuk bikin kita iri, tapi biar kita bisa men-challange hidup kita lebih tinggi lagi.

Terkadang, aku cuma suka liat seseorang dari packaging-nya. Bahasa kerennya sih, sama kaya politik pencitraan kali ya? And as we know, citra itu cocoknya jadi merk handbody lotion aje. Percaya déh seseorang yang suka ketawa ngakak, pasti sering nangis ngagoak.

Don't judge a book by its cover…..Tapi, dari harganya. Gitu juga manusia, jangan menilai manusia dari luarnya, tapi dari nilainya. Misalnya, nilai ulangan matematika bab Jurusan Tiga Angka atau nilai mata kuliah kalkulusnya.

Well, pada akhirnya aku menyadari that I shouldn't compare my inside with somebody else's outside.






Setiap orang dikasih cara tersendiri agar terlihat lebih kece sama Tuhan. Satu hal yang aku tau pasti kudu aku lakuin adalah, gimana caranya ngejaga kehidupan saya yang sudah dikasih Tuhan se-kece ini biar ga terlihat memble di mata-Nya dan di mata Rafael SM*SH, haahahahahhaaa~