About me?

Foto saya
I'm humble and friendly

Jumat, 29 April 2011

Kisah Sakit, Si Koyo dan Bibi Lung



Subhanallah! Afah-afahan ini???? Di awal postingan, udah dikasih foto Nikita Willy lagi nyengir sumringah saja???? #janganbakarcibinongplis


"Itu apaaan di iduuung? Iyuuuuuh di idung yang mulia Vie ada komedoooooo!"

Yak, masih untung komedo, bukan KOMODO!

"Bai de wei, lobang idung yang mulia Vie gede amaaat!"

Yes, I know my idung's hole is quite big. Ah pantesan jarang ada cowok yang godain aku, kayanya mereka pada ilfil liat my idung's hole.

Eh, sebenernya yang nempel di idung aku itu bukan kertas buat bersi-in komedo. Tapi……..
(Silahkan baca kelanjutan ceritanya di postingan kali ini….)


Cuh! Temen-temen sepermainan bola bekel yang mulia Vie pada meninggalkan aku seorang diri.

Lah bukannya yang mulia Vie yang meninggalkan mereka, pergi ke negrinya Julius Caesar, mencari ilmu dan….JODOH???

Pada kenyataannya, malah aku yang ditinggal kawin secara pelan namun pasti oleh teman-teman ku itu. Huuuu, malah sekarang ada yang udah punya anak. Cuh! Cuh! Cuh! Sebel sama iri itu bedanya tipis ya!

Pagi ini, ada salah seorang teman ku yang baru saja ngebrojolin bayi udah ngajak skype-an aje. "Viiiiieeee, anak gue manggil lo enaknya apa ya????"

"Nikita Willy." Jawab aku lempeng.

Si teman yang masih terlihat bertubuh besar dikarenakan proses melahrikan itu pun tertawa, "seriuuuus iiiiiih! Liat déh anak gue Vie, udah mangap-mangap gitu, pengen cepet-cepet manggil nama lo…"

Aku pun tersenyum simpul. Ya elah, ikan koi di akuarium juga mengap-mengap, lah masa tuh ikan pengen manggil aku juga sih??? "Ngggg, apa aja deh, asal jangan Bibi…Takut ketuker sama Bibi Lung!" Ciaaaaaaaaaaaaaaat! Siapa yaaaaaang merubah hatikuuuuuuuuw??? Siapa yaaaaaang membuat kita satuuuuuuuuuw??? Siapa? Siapa? Tanya aja sama babeh lo!

Dan emang seperti menggali lobang kuburan sendiri, akhirnya aku malah dipanggil 'Bibi Lung' sama anaknya temen ku itu. Yak! Dan sebagai pembalasan, si anaknya temen ku itu, aku panggil Tio Bu Ki! Oooow yeaaaah, sebelum belajar ngomong, dia bakal belajar silat pake golok pembunuh naga terlebih dahulu!

Terus ya, udah mah sebel gara-gara dipanggil Bibi Lung sama si Tio Bu Ki, aku juga sebel sama hujan yang tak kurun reda. Katanya musim semi???? Tapi, ujan melulu! Aku kan jadi nggak bisa ngabisin duit aku yang kebanyakan itu lagi!

"Huaaatcuuuuuuh! Huaaaatcuh!" Aduuuuuh, mana nih idung meler mulu lagi. Si hay-fever kagak mau sei gutbai ditambah kerjaan yang sedang aku lakoni, terus-terusan mengharuskan kepala ku terkena hujan rintik-rintik.
Gila aja, after aku mendeklamasikan utk resign dari pekerjaan aku sebelumnya, aku masih dituntut utk setor cerita tiap minggunya. Okai tokai, aku emg masih terikat kontrak... and hell yeaaahhh, my Daddy bala2, malah bilang kyk gini, "Yaaa ga apa lah Ka, kan tgal setor cerita via email ini... yg penting Kakak ga kemana2 alias nangkring trs aja di Banten Dua Palembang City"...  Rasanya jurus tapak Budha Culai pun ingin ku layangkan ke Ayah... Sssssiiiiiiaaaattt..... (hehehe)
Memang sie, aku terkesan plin plan saat ini, kemarin keputusan buat hijrah ke Ibu Kota pun hanya ku pikir selapis aja... Pdhl tantangan utk hidup disana itu lebih tebal dari kue lapis yg pernah ada di dunia kan??
Sedikit announcement nie ke kalian para Vielo.. klo aku udah secara defacto menyatakan pengunduran diri ku, dan itu diterima oleh kantor yg sudah rela menampung anak yg berbakat ini... Taapi tapi taaaapiiiii... secara de jure aku masih terikat kontrak lahir sama mereka selama Juni mendatang... So, the aturan main nya adalah, aku masih bekerja disana tapi aku tidak diikutsertakan lagi dalam setiap pengambilan keputusan ttg apapun, and it means aku ga perlu cape2 ke ibu nya kota. Cukup transfer cerita yg dibebankan ke aku selama Juni ke depan... Yaaaa ga apa laaahh, rela kok.... tooohhh ini salah ku kan??
walau berat tapi aku harus pulang dengan hati riang...

Okei, sekarang aku malah terbaring sakit, mungkin akibat udah 1 minggu lebih ga ketemu sama 2 org yg ku sayangi kali ya, mana persediaan obat-obatan ku udah abis. Kalau mau pergi ke apotek, kudu jalan kaki 2 jam ke tempat perberhentian bus terdekat (lebai), yak ini mah keburu minta dikasih nafas buatan di tengah jalan sama Morgan SM*SH! Kyaaaaa~

Buka-buka tas….Dan aku nemuin ini!







Taraaaaaaaaaaaaaaa! Koyooooo cabeeeeeeeeeee ma meeeeeeeen! Yap! Yap! Yap! Kali-kali aja, nih koyo bisa ngeberhentiin ingus ku. Wakwaaaaaw~







Gunting kecil terus tempel déh di…….IDUNG!

Jadi nih ya, dengan kapasitas otak yang dimiliki yang mulia Teteh Vie, dengan ditempelnya koyo cabe di idung ini, maka arus panas dari koyo tersebut akan terhantarkan ke dalam jaringan-jaringan sel idung ku yang memproduksi ingus berlebih, dan yang mulia Vie pun bebas dari umbel-umbel terlaknat ini! Huwoooooo sebuah ide yang sungguh kreatif sekaliiiiiii! "Huaaaaaaaatcuuuuuh!"

Yak, tempel! Tempel! Tempel! Tempel di idung!


1 menit pertama, aku lewati dengan senyuman sambil ngecek tulisan-tulisan terbaru di blognya teman-teman kelompok Vielo. Yes, I read all of your blogs :)

2 menit…Senyum manis yang mulia Vie masih terkembang.

3 menit….Nggggg, kayanya ada yang salah dengan kedua mata ini.

4 menit…."Betis ayam betina Guatemala! Pelupuk mata kodok Siberia! Mata gueeeeeeeeeeeeee! Mata gueeeeeeeeee! Aaaaaaaargh! Ketek beruang madu Aljazair! Kepakan sayap nying-nying Lithuania! Iduuuuuung gueeeeee! Iduuuung gueeeeeeee! Periiiiiiiiiiih! Aaaaaaaargh! Idung gue seperih hati gueeeeeee!" Ngggg, ini teriak kesakitan apa curhat colongan ya?

5 menit….Aaaaaaaah~ Cabut! Cabut! Cabut dari idung!

Kedua mata ku merasakan keperihan luar biasa dan idung ku yang mancung luar biasa ini bagai terkena jurus kamehameha-nya si Goku! Siiiigh~ "Hiks, hiks, hiks, idungkuuuuu….."

Tiba-tiba aja sontrek pelem Yoko si Pendekar Rajawali terngiang-ngiang di otak ku. "Siapa yaaaang merubah idungkuuuuuuw, eh, hatikuuuuuw……Huaaaaaatcuh! Huaaaatcuh!"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar