About me?

Foto saya
I'm humble and friendly

Jumat, 31 Desember 2010

Curhat di Facebook Bisa Bikin Depresi

New York - Tak selamanya curhat di situs jejaring sosial macam Facebook mampu membuat hati plong. Gadis muda khususnya, diwanti-wanti jangan terlalu banyak mengumbar permasalahan terutama dengan teman sebaya via Facebook dan media lainnya seperti SMS atau e-mail, karena malah bisa berujung depresi.

Pembicaraan masalah yang terus menerus, khususnya tentang kekecewaan cinta dinilai justru tidak membantu dan malah membuat mereka terobsesi. Itulah hasil studi yang dibesut oleh Dr Joanne Davila dan Liza Star, pakar psikologi dari Stony Brook University, Amerika Serikat.

Dilansir Telegraph dan dikutip detikINET, Senin (2/2/2009), mereka mewawancarai hampir seratus gadis usia belasan tahun dalam studi yang dipublikasikan di The Journal of Adolescence tersebut. Disimpulkan, tingginya level aktivitas diskusi dengan teman secara signifikan berhubungan dengan tingginya skala depresi.

"SMS, instant messaging, dan jejaring sosial membuat kaum muda lebih mudah cemas, yang akhirnya bisa berujung pada depresi," papar Dr Davila.

Ia menambahkan, banyak berdiskusi memang menolong jika yang diajak bicara bisa menghadirkan solusi yang diperlukan. Namun sayangnya, kaum muda pada umumnya belum mampu menemukan cara efektif untuk mengatasi masalahnya sendiri. Itulah sebabnya mendiskusikan masalah antar teman sebaya mungkin tidak membantu, malah dapat berujung depresi.

(Fino Yurio Kristo - detikinet)

Embrace the child within

“In our childhood we may have been through stages of great difficulties. We have been wounded, we have had traumas and we generally do not want to remember those stages of suffering. In us there is a protective defense mechanism, we want to defend ourselves against our suffering. Every time we are in touch with the experience of suffering, we cannot bear it and therefore the thing called “defense mechanism” tries to hide these things deep down in our unconscious mind and when someone comes along and digs up these sufferings, we cry, we weep, we are sorrowful and we cannot eat for a couple of days. But running away from our suffering is not the best way to deal with it. Therefore, in Buddhism we are taught that we should practice mindfulness.

We should produce the energy of mindfulness and return and embrace the young child who is wounded in us. That young child can have been very heavily wounded – very severely wounded, but because, for many decades, we haven’t had the strength to deal with it, we have tried to run away from that suffering. We have not dared to face it and therefore the wounded child in us continues to suffer and is asking for care and love, but we do the opposite – we run away. We are always running away, because we are afraid of suffering and therefore the method of Buddhism is to practice in such a way that we produce the energy of mindfulness and with the energy of mindfulness we are no longer afraid. We are able to return and we are able to recognize that child in us. We are able to embrace that child in us and we are able to talk to that child in us.

When we have the energy of mindfulness we have the capacity to embrace that child like we would embrace a young brother or sister who has been wounded and we say, “I have, in the past, left you alone – I have gone away from you… now I am very sorry. I am going to embrace you..” We have to embrace that child and, if necessary, we have to cry together with that child perhaps while we are doing sitting meditation. We have to talk to that child with the language of love…”

Minggu, 26 Desember 2010

Night Mare yang Luar Biasa

Dalam sebuah sesi tanya jawab dalam sebuah pelatihan meditasi yang saya ikuti, sang Guru mengatakan sepenggal kalimat yang terlihat biasa namun setelah saya merenung dan dalam kata yang biasa itu terkandung makna yang sangat luar biasa. Sepenggal kata itu adalah “Nightmare wakes you up” (mimpi buruk itu membuat Anda terbangun). Seperti yang terjadi dalam keadaan tidur juga terjadi dalam keadaan bangun. Dalam kehidupan nyata setiap hari, terkadang hal-hal yang sangat tidak kita inginkan terjadi dalam kehidupan kita, kita pun juga sering mengekspresikan situasi ini dengan kalimat “rasanya seperti mimpi buruk”. Sama dengan apa yang terjadi di dalam keadaan tidur, mimpi buruk membuat kita bangun dari tidur, dalam kehidupan nyata, “mimpi buruk” ini sering kali membuat kita tersadar, terbangun, membuat kita mengambil langkah untuk membereskannya. Apa yang Sang Guru ingin sampaikan adalah bahwa apa yang seringkali kita anggap sebagai kejadian yang merugikan atau melemahkan atau tidak menguntungkan ternyata mempunyai fungsi yang berkebalikan dan sangat baik dalam proses selanjutnya di dalam kehidupan ini. Banyak orang-orang hebat, muncul bukan dari keadaan yang serba tersedia, mereka muncul karena keadaan “mimpi buruk” yang hadir di tengah-tengah kehidupan mereka. Ada seseorang yang dililit utang sedemikian rupa , dalam keadaan sangat terjepit, tiba-tiba, otaknya bekerja keras sehingga muncul banyak ide-ide yang kreatif yang tidak pernah terpikir sebelumnya yang menjadikan dia seoarang yang kaya-raya. Sidhartha “sang Budha” Gautama sadar dan terbangun setelah melihat penderitaan diluar tembok istana, dan yang akhirnya membuat Ia mencari penerangan abadi melalui meditasi. Dan banyak sekali orang mulai sadar begitu berharganya setiap tarikan nafas dan indahnya kehidupan setelah melalui penderitaan yang tidak kecil yang disebabkan oleh penyakit dalam tubuhnya. Mirip seperti kata penyair besar dari Lebanon Khalil Gibran ”Setiap naga akan menghadirkan Santo George yang menyembelihnya”,lihatlah dalam situasi-situasi yang sangat kacau atau mengenaskan selalu muncul orang-orang luar biasa, situasi yang tidak bersahabat ini membuat alam membentuk karakter,tekad, semangat penghuninya sehingga siap dalam mengahadapi situasi yang ada. Kekacauan, kekerasan dan ketidakadilan di India memunculkan seorang yang tak tergantikan Mahatma Gandhi. Mother Theresa pun lahir karena adanya kemiskinan yang tak tertoleransi lagi. Begitupula dengan Nelson Mandela, situasi dan jeruji besi menggembleng dirinya selama puluhan tahun dan akhirnya menjadi pemimpin tingkat dunia.
Bila setiap mimpi buruk membuat kita bangun, dan setiap kesakitan membuat kita kuat maka bukankah sudah seharusnya kita berterimakasih pada kesusahan dan segala situasi yang terjadi dalam hidup ini ?.

Bertentangan namun saling mendukung
Di waktu sebelumnya sang Guru juga pernah menulis bahwa “segala sesuatu yang bertentangan itu saling mendukung”… Lha ini apa lagi? Mana mungkin dan Kok bisa yang bertentangan itu saling mendukung ?, bukankah yang bertentangan itu saling berlawanan? Bagaimana logikannya? untuk gampangnya kalimat ini memang lebih baik diterangkan dengan menggunakan contoh-contoh berikut ini. Anda tahu kapan bintang muncul paling terang? Tentu jawabnya adalah pada saat langit paling gelap. Terang dan gelap adalah dua hal yang berlawanan dan terlihat saling bertentangan bukan?, namun sebenarnya mereka saling mendukung. Sama seperti baterai yang mempunyai sisi positif dan negatif , walaupun keduanya saling bertolak belakang, sebenarnya mereka saling membutuhkan satu dengan lainnya, bila tidak ada salah satu dari keduanya, maka fungsi baterai tersebut akan hilang. Begitu pula dalam segala hal dalam alam semesta ini, kalau kita mau berpikir lebih dalam maka kita akan menemukan hal-hal yang sebelumnya kita pikir berlawanan ternyata saling mendukung.
Anda Pasti tahu Thomas Alva Edison, sang jenius penemu bolam lampu, Edison melakukan sekitar 10.000 kali percobaan , sampai akhirnya Ia dapat menemukan lampu yang kita semua nikmati sekarang. Banyak orang percaya mengapa Edison bisa menemukan lampu ialah karena keunggulannya dalam mencoba dan mencoba lagi alias tidak pernah menyerah dalam kondisi apapun. Banyak orang behenti dan puas dengan jawaban tersebut, namun bila kita ingin lebih tahu lebih dalam lagi mengenai apa sebenarnya rahasia yang membuat Edison “ngotot” mati-matian untuk menemukan bolam lampu ??. ternyata di balik keunggulan dalam mencoba dan mencoba lagi ,Edison punya kelemahan, dan kelemahan apakah itu? Ternyata Edison takut dengan kegelapan atau dengan kata lain Edison phobia dengan suasana gelap. Keunggulan Edison ternyata didukung oleh kelemahan yang ada didalam dirinya. sebelumnya saya juga pernah menulis tentang penulis legendaris Indonesia Pramodya Ananta Tour yang pada masa kecilnya mulai menulis karena didorong oleh rasa mindernya, kelemahan dalam berbicara dengan orang lain dijadikan bahan bakar yang dashyat untuk mengekspresikan segala yang ia rasakan dalam guratan tinta.
Bagaimana dengan kotor dan bersih? Apakah mereka saling mendukung?. Ya tentu saja, coba tengok tempat yang paling kotor atau dianggap paling jorok di dalam rumah Anda, Anda mungkin menunjuk tempat sampah atau jamban di toilet Anda. Kedua tempat itu mungkin adalah tempat yang paling kotor namun pernahkah kita berpikir bahwa tempat itu adalah tempat yang paling mendukung kebersihan dalam rumah kita. Sama halnya dengan petugas sampah dan pemulung, banyak orang menyebutnya sebagai profesi yang paling kotor, namun adanya profesi paling kotor inilah maka kota yang kita diami menjadi bersih.
Lalu bagaimana dengan kehilangan?, berarti kebalikannya mendapatkan dong? Ya betul sekali, setiap kehilangan kita pasti mendapatkan hal yang lain, bila kita kehilangan lemari dalam ruangan kita maka kita akan mendapatkan ruang kosong yang lebih dalam ruangan tersebut. Bila seseorang ingin mendengarkan sebuah suara lebih jelas, biasanya orang tersebut akan menutup mata, ini juga bisa diartikan, hilangnya penglihatan akan tergantikan oleh pendengaran yang bertambah, dan ini berlaku untuk panca indra kita yang lain. Tinggi dan rendah juga berlaku sama.Tinggi ada karena dukungan dari yang rendah, bayangkan sebuah tangga, tempat yang paling tinggi ada karena ada anak tangga yang menopangnya, sama halnya dengan seseorang yang menjadi juara pertama dalam suatu perlombaan, sang jawara ada karena adanya peserta lain yang tidak juara. Sesuatu yang bersih bukan lebih baik dari yang kotor, yang tinggi bukan lebih hebat daripada yang rendah, kesemuanya ada untuk saling melengkapi, saling memberi dan saling menerima dukungan. Apapun yang tercipta di alam semesta ini pasti ada maksudnya, tanpa perkecuali, mereka semua mempunyai fungsi yang berbeda-beda sehingga tercipta keseimbangan didalamnya.Lihat tubuh kita ini, keseimbangan tercipta begitu sempurnanya, semua mempunyai tugas masing-masing, tidak ada yang lebih penting antara satu dan lainnya. Semuanya mempunyai peran yang sangat tergantung.
Di akhir tulisan ini saya ingin menambahkan sebuah cerita yang sangat mencerahkan tentang konfrensi antar anggota tubuh yang pernah saya baca beberapa tahun yang lalu.
Alkisah diceritakan, terdapat konfrensi organ-organ tubuh dan sampailah pada hari terakhir, dimana akan diadakan pemilihan ketua dari seluruh organ yang ada di tubuh. Sesi ini adalah sesi puncak dimana sangat ditunggu-tunggu siapa yang akan menjabat sebagai ketua dalam beberapa tahun kedepan. Seperti yang bisa di duga sesi ini sangatlah seru, perdebatan begitu ramai, karena semua ingin menjadi ketua, Otak berkata, akulah yg seharusnya menjadi ketua , karena aku lah yang memikirkan segala sesuatu, bagaimana mencari uang dan melakukan segala hal. Mata tidak mau kalah, tidak bisa” sergahya, “akulah sang ketua sejati karena akulah yang memberikan penglihatan, dimana bisa menentukan arah dan jalan kedepan, maka akulah seharusnya jadi ketua”. Dengan berdetak sangat kencang, si jantung berteriak” Akulah sang pemimpin sejati, karena akulah yang mengaliri darah ke seluruh organ dalam tubuh, tanpa aku semua akan mati”. Darah tidak mau ketinggalan , “Kalian lupa ya, kalau karena akulah semua organ mendapat makanan dengan baik, maka akulah seharusnya menjadi ketua kalian” Dalam perseteruan yang sengit tiba-tiba (maaf) Anus muncul dan mengajukan menjadi ketua, organ yang lain tidak menghiraukannya,maklum mungkin karena selain tempatnya di bawah aromanya juga kurang sedap, dengan memandang sebelah mata mereka malah mencibir ”lebih baik kamu sekarang tidur dan bermimpi saja” kata si jantung. Sang Anus merasa tidak diperhatikan, akhirnya dia keluar dan ngambek, Dia berhenti dari tugasnya, karena dianggap tidak penting konfrensi dilanjutkan. Namun apa yang terjadi setelah dua hari perut mulai teriak-teriak karena sudah merasa tidak bisa bergerak terlalu penuh, esoknya jantung mulai berdebar-debar, otak tidak bisa berpikir dan hari keempat, mata mulai berkunang-kunang. Dan akhirnya mereka sepakat berkumpul kembali dan dengan keputusan bulat mengangkat anus sebagai ketua.

Sabtu, 18 Desember 2010

Kamu, Aku, dan Dia...

Apa yang bisa aku lakukan lagi sekarang???
Selain menerima, memahami, merelakan dan mengerti...
Apa lagi?
Sesulit itukah hubungan kita ini?
Sesulit itukah untuk bisa mendengar suara mu?
Sesulit itukah untuk memiliki ruang sedikiiittt aja?
Sesulit itukah untuk memiliki waktu bercerita?
Sesulit itukah?
Barusan aku sudah merangkai kata-kata yang akan ku katakan kalau Kau akan menelpon ku lagi..
Ku tulis dengan perasaan riang, dengan senyum yang msh tersimpan...
Begitu byk harapan yang sdh ku buat..
Tapi tak ku sangka semuanya tinggal bayangan saja, after Kau kabari bahwa dia disamping mu..
Sesulit itukah berada di posisi ini?
Kini baru aku sadar, bahwa bermimpi ga akan bisa jadi apa-apa..
Aku takut bermimpi lagi!!

Minggu, 12 Desember 2010

Nyawa Hidupku, Kamu!

Entah kenapa, setiap aku mengikrarkan diri dengan kata2 bahwa "Tenang aja, aku sabar koq.." atau "Sabar.. Sabar.. Org Sabar disayang Tuhan". Entah alasan nya apa mengucapkan kata2 itu, mmg begitu adanya atau hny mau mengibur diri sendiri dan menutupi topeng yg sebenarnya bahwa kita itu "lemah"?
Tapi apapun alasan nya setiap orang punya hak bebas kok buat megatasi kegalauan hati mereka dengan cara mereka sendiri, ya ga?
Tapi ini lah pengakuan ku skr...
Seperti single yg didendangkan oleh Charice '"If i wrote the note to God.. I'll say please help me find my way" mungkin itu juga yg akan ku katakan pada Nya..
Entah apa yg direncanakan, tp setiap aku mengumandangkan kata2 "Sabar" Tuhan sll memberikan aku berbagai macam ujian... Yg so far mmg bs terhandle dengan baik, InsyaAllah. Tapi aku tidak yakin kalau terus2an begini..
Ya benar memang, ilmunya adalah Tuhan tidak akan menguji diluar batas kemampuan umatnya dan apabila kita bisa melewati nya dengan sabar, berlapang dada, dan ikhlas, kita akan naik kelas.
Fine, i totally agree, tp bukan kah aku hanya manusia biasa dan perempuan yg halus hatinya.
Ingat, aku jg seorang perempuan yg mesti diperhatikan dan dijaga hatinya.
Semakin aku keras2 mengucapkan dan menyakinkan hati bahwa "Everyt'g is gonna be fine, Vie" smkin keras pula diri ini keliatan aslinya... Rapuh!

Entah sebatas mana sabar ini berujung... atau memang ada batas nya kah?
Satu sisi aku percaya bahwa tangan Tuhan sangat halus menyentuh hati kita..
Hingga sekarang aku belum bisa mengartikan arti dari cobaan demi cobaan yg Dia anugerahkan pada ku.
Yang aku tau bahwa akan ada rancangan terbaik yg akan aku terima kelak..

Dan untuk masalah ku yg sekarang..
Yang bisa ku lakukan adalah, belajar untuk ikhlas.
Belajar untuk menerima kenyataan, dan tidak memaksakan diri untuk sanggup.
Mungkin untuk sekarang aku belum bisa menjadikan diri mu kekasih yg seutuhnya mencinta.. Tapi akan ku relakan diri, jika hanya setengah hati kau sejuk kan jiwa...
Itu lah yg ku bisa utk sekarang.
Ya, memang bisa itu saja.

Semalam kita telah membahas antara kejujuran dan white lie??
Ingat??

Sampai skr terus terang aku jg bingung bagaimana menjawab nya...
terkadang jujur itu sakit, tapi yg namanya lie jg ga ada ampunannya...
Tapi untuk masalah kita ini, aku tidak tau apa yg sebaiknya harus dilakukan..
Terus mendengarkan kau bercerita ttg isi perkembangan hubungan kalian, sambil sesekali menyelipi senyum yg rasanya dipaksa, dan sambil ngurut2 dada dan lagi2 berkata.. "sabar.. sabaaarrr" di dalam hati kecil2 yang sebenarnya dirimu ga tau kodisi hati ini seperti apa. Dia (hati) juga bisa kecil kalau lama2 dihantam terus menerus..
Atau malah memilih sikap acuh dan berkata sa bodo teuing lah...

Kalau kita ngomongin masalah Hati tentu dua duanya tidak bisa direkayasa...
Satu sisi aku ingin tau tp tidak ingin dengar.
Aku berkata "ok, aku akan kembali seperti dlu, menerima kenyataan bhw utk smtara tdk bs memiliki mu sepenuh hati" tp bukan berarti aku tidak punya Hak yg sama. Mungkin dlu aku cenderung terlalu simple memandang arah hubungan kita...
Tetapi tidak kali ini...

Tapi juga aku bisa apa??
Bukan kah aku sudah membuat pilihan dengan tetap berpijak di bumi kami lagi?
Semalam juga sudah ku katakan bahwa butuh proses utk menyembuhkan hati dan memulihkan nya lagi ke posisi awal...
Dan itu tidak bisa ku lakukan sendirian... Aku membutuhkan bantuan mu.
Jangan kecil kan hatiku lagi... Karena jujur dunia serasa mati, hilang semangat hidup.. Apabila aku merindukan mu tapi menggapai mu pun aku tidak bisa..
Jika ini memang takdir ku .. Tak apa...

Aku tau mungkin juga dirimu bingung harus berbuat apa, dan bagaimana caranya..
Tapi semua ku rasa dirimu punya cara sendiri untuk membantu ku...
Jadi nyawa hidupku sekarang ada di dirimu...
Ku serahkan...
Tolong jaga dia baik2, karena hanya itu yg aku punya...
tolong jangan dihancurkan...
Bisa kan??


Dapatkah kau dengar wahai Nyawa Hidupku???
Aku akan tetap bersemangat selama kau berada disisiku terus.
Aku tidak akan menyerah semudah ini..
Dan Kau juga jangan menyerah untuk membimbing ku ya?

Kita berdua... Jangan menyerah untuk cinta kita ya??
Untuk nama yang dr 11 bulan lalu bernama "KITA"
Untuk cita2 kita menghadirkan dunia kecil..
dan berhasilkan Alvim, insyaAllah..


Semangaaatttt VIEMH....

Rabu, 01 Desember 2010

Ini harapan dan isi hati ku...

Ini untuk mu Tuhan..
Belum sempat ku membagi kebahagiaan ku..
Belu sempat ku mebuat dia tersenyum..
Harus kah ku kehilangan tuk kesekian kali
Tuhan ku mohon jangan lakukan itu..
Sebab ku sayang dia
Sebab ku kasihi dia
Sebab ku tak rela tak selalu bersama
Ku rapuh tanpa dia,
Seperti kehilangan harap...
Jiakalau memang harus ku alami duka
Kuatkan hati ini menerimanya...

Ini untuk mu...
Bila di hati telah merasa
Begitu pasti dengan yang ada
Tak mau lagi ku cari pengganti
Demi dirimu, ku jelang waktu..
Mata menangis, bagai teriris..
Aku bertahan dengan harapan..
Kata hatimu akan menuntun mu..
Untuk memilih ku...
Lelaki ku.. buka mata hati mu..
Hanya perempuan ini, yang sangat sayang padamu...
Kata Hatimu pasti menuntun mu...

Ini untuk diriku sendiri..
Dear Vie, Novie, Novita, Sarie, Iik, Kakak...
Aku sudah menangis,
Aku sudah tertawa,
Semua tetap indah..
Aku harus juara, berdiri disini tegar..
Aku disini untuk CINTA..
Menangkan hati kalahkan dunia..
Aku berdiri untuk CINTA
Kalahkan hati menangkan CINTA..
Cinta.. untuk CInta...
Linang airmata, besarkan jiwaku..
Aku berlari dengan cinta ku..
Aku harus kuat mewujudkan MIMPI Ku...

Ini untuk KITA..
Sepi ini tak kan membunuh kita..
Karena kita selalu bersama
Bersamanya kita harus bahagia
Melawan semua aral yang ada.. Bersama..
Aku dan Kamu selalu bersama..
Habiskan malam walau tanpa bintang
Aku dan Kamu, saling berpelukan
Membunuh malam hingga pagi menjelang, bersama selamanya...
Cinta aku seluas samudera
Sayang aku tak akan pudar..
Cinta aku, Aku dan Kamu selamanya...

Senin, 29 November 2010

Kemarin, besok dan hari ini...

Aku belajar banyak hal beberapa hari ini, salah satunya bagaimana memaknai 'hidup tenang' tanpa rasa takut, cemas, gugup, tidak nyaman, dikejar2 rasa bersalah, tidur tak nyenyak, makan ga teratur dan semua terasa berantakan...
3 hari saja...

Yang pertama: Hari kemarin.
Kita tak bisa mengubah apa pun yang telah terjadi
Kita tak bisa menarik perkataan yang telah terucapkan.
Kita tak mungkin lagi menghapus kesalahan dan mengulangi kegembiraan yang kita rasakan kemarin.
Biarkan hari kemarin lewat; lepaskan saja...

Yang kedua: hari esok.
Hingga mentari esok hari terbit,
Kita tak tahu apa yang akan terjadi.
Kita tak bisa melakukan apa-apa esok hari.
Kita tak mungkin sedih atau ceria di esok hari.
Esok hari belum tiba; biarkan saja...

Yang tersisa kini hanyalah hari ini.
Pintu masa lalu telah tertutup,
Pintu masa depan pun belum tiba.
Aku akan memusatkan saja diri untuk hari ini.
Kita dapat mengerjakan lebih banyak hal hari ini

Bila kita mampu memaafkan hari kemarin
dan melepaskan ketakutan akan esok hari.
Hiduplah hari ini. Karena, masa lalu dan masa depan hanyalah permainan pikiran yang rumit.
Hiduplah apa adanya. Karena yang ada hanyalah hari ini.

Hari ini yang abadi.
Perlakukan setiap orang dengan kebaikan hati dan rasa hormat,
meski mereka berlaku buruk pada anda.
Cintailah seseorang sepenuh hati hari ini,

karena mungkin besok cerita sudah berganti
.
Ingatlah bahwa kita menunjukkan penghargaan pada orang lain

bukan karena siapa mereka, tetapi karena siapakah diri kita sendiri

Jadi, jangan biarkan masa lalu mengekangmu atau masa depan membuatmu
bingung, lakukan yang terbaik HARI INI dan lakukan sekarang juga..
Hari ini, 29 November 2010, merupakan hari berat binti besar buat diriku as personal..
Karena hari ini, nama ku, keluarga ku dan pihak2 yg terkait menjadi taruhannya..
Tak mau terjebak ke dalam kesalahan yg sama utk yg kedua kalinya..
Hari ini, 29 November 2010 sebuah big deal telah ku buat utk ku sendiri..
Hari ini, 29 November 2010 yg tak pernah akan ku lupakan seumur hidup ku tapi bukan untuk ku kenang selalu..
Hari ini, 29 November 2010 semoga menjadi berarti bagi yg bisa memberi arti..
Hari ini, 29 November 2010 tak akan pernah terulang lagi dan tak ada niat untuk mengulang lagi..
Hari ini, 29 November 2010 aku telah bisa melihat diri ku, org2 disekelilingku, siapa mereka dan siapa aku yang sebenarnya..
Hari ini, 29 November 2010 telah menjadi bukti bahwa semua tak semudah membalikkan telapak tangan..
Hari ini, 29 November 2010 aku hanya mau memaafkan diri ku sendiri atas apa yg sudah terjadi..
Semoga aku bisa melewatinya dengan ikhlas, lapang dada, dan berbesar hati..
So, maybe it all happened for a reason...

Rabu, 24 November 2010

Renungan "Hampir Seperempat Abad Usia Si Anak Sulung" (Happy B'day to My Self)

24 November 2010. Banyak sekali harapan di tahun ini, tahun dimana usia aku menginjak 22tahun. Uhmmm, bukan lagi usia anak-anak. waktu masih kecil, aku sering berpikir (bahkan bermimpi) untuk menikah di usia 22 tahun, ya tapi sampai dengan hari ini tepat usia 22 tahun nampaknya belum ada tanda-tanda pernikahan...semoga aja Tuhan akan menyediakan jodoh yang baik selama setahun ke depan.

Waktu masih kecil, aku bercita-cita untuk menjadi designer busana. Gak tanggung-tanggung loh aku sangat suka menggambar baju, tapi tanpa tangan dan kaki manusianya. Baju-baju itu aku gambar di halaman terakhir buku sekolah. Bahkan pernah aku kirim gambar-gambar baju tsb ke salah satu majalah fashion, dan mereka membuatkan baju yang sesuai dengan gambar yang aku buat...senangnya, walaupun gak dapet honor. tapi ternyata Tuhan memberikan kehidupan yang berbeda, Aku saat ini bekerja di salah satu sekolah dasar sejak 4 tahun belakangan ini, dan semua itu karena ketika aku berusia 18 thn aku datang ke satu sekolah. Sebuah pengalaman yang mengubah pemikiran.

Ketika SD juga bercita-cita untuk menjadi sarjana ekonomi, tapi ternyata jalannya berbeda, aku pun menjadi Sarjana Pendidikan Pendidikan Bahasa Inggris.
Masa SMP bercita-cita ingin menjadi PENULIS cerpen dan novel, berkat didorong oleh para Guru di SMP Negeri kelas International.... Dengan berangkat dr sering nya aku followed lomba2 dlm karya tulis dan beberapa waktu acap kali menang dan sempat dikontrak menajdi jurnalis kecil, akhirnya menulis pun membentuk hidup ku. Tapi seiringnya waktu yaaa namanya jg masih dalam proses pencarian jati diri yg masih labil bgt... alhasill....

Ketika SMA pula aku bercita-cita menjadi Manager ketika usia aku 22. Tapi ternyata sampai dengan hari ini masih menjadi guru / level staff. Uhm..banyak juga ya harapan yang aku gantungkan di usia ke-22 ini salah satunya menjadi blogger yg handal sekaligus meluruskan langkah ku menjadi salah satu PENULIS TOP di Ibu kota yg dulu pernah ku cicip semasa duduk di bangku SMP...
InsyaAllah...

Ya, Tuhan semoga saja di usia 22 ini aku bisa melakukan segala hal dengan lebih baik, menjadi yang terbaik, dan selalu mendapatkan dukungan terbaik.AMIN.

Minggu, 07 November 2010

Hasil baca buku Gobind "Tulisan Tangan adalah hasil proyeksi dari otak kita buka direkayasa"

Sehari-hari Sapta Dwikardana adalah dosen Hubung an Internasional di Universitas Parahyangan, Bogor. Sejak 2000 dia mendalami grafologi (ilmu membaca karakter melalui tulisan tangan). Saking seriusnya, dia sampai belajar ilmu itu hingga ke Amerika Serikat.
Sapta mengaku mengenal grafolog saat karakter dia dibaca guru besar psikologi Universitas Padjajaran (Unpad) John Nimpoeno melalui tulisan tangannya. ”Tiap orang merasa senang ada yang menjelaskan kepribadiannya,” ujar nya ketika ditemui Jawa Pos di salah satu kliniknya, kawasan Dago, Bandung.
Sejak saat itu ilmu tersebut seolah membuka alam pikirnya. Sapta jatuh cinta dengan bidang ilmu yang merupakan bagian dari psikologi itu. Ketika itu, amat jarang orang yang mau mendalami grafolog. Namun, Sapta berkeyakinan ilmu tersebut bakal banyak membantu sesama.
Menurut dia, tulisan tangan merupakan satu-satunya alat untuk membaca karakter seseorang yang tidak lekang waktu. ”Tulisan ta ngan merupakan proyeksi otak kita yang tidak bisa direkayasa. Tidak ada instrumen yang lebih kuat daripada itu,” ujar pria asli Madura itu. Tangan, kata Sapta, hanyalah media untuk membaca karakter tulisan seseorang. ”Orang yang menulis dengan mulut, bahkan kaki, tidak menjadi persoalan. Itu hanya medium. Yang penting tulisan tangannya,” jelasnya.
Menurut dia, grafolog sejati harus menguasai tiga hal. Yaitu, analisis tulisan tangan, kaligrafi, dan membaca gambar. Untuk itu, dia sudah menguasai ketiga hal tersebut. Lantaran ketertarikannya terhadap grafolog, Sapta lantas memdalami ilmu itu bersamaan ilmu psikolog lain seperti Freudian. Setelah menguasai program dasar ilmu itu, Sapta mengambil master di Advanced Studies in Contemporary Graphology AS. Program master dua tahun itu dia tempuh melalui jarak jauh. Kurikulumnya sangat padat. Ujian yang dia ikuti juga jarak jauh.
Dia menjelaskan, basik grafologi hanya mempertimbangkan 40-50 indikator un tuk menilai tulisan seseorang, lain lagi dengan program master. Dibutuhkan sekitar 440 indikator untuk membaca karakter seseorang melalui tulisan tangan. Misalnya, bentuk huruf, kemiringan huruf, ketebalan huruf, maupun serpihan tinta. Itu hanya sekian indikator. Jam terbang tinggilah yang menentukan akurasi dalam membaca karakter seseorang.
Akhirnya dia menjadikannya sebagai profesi. Hasilnya, ilmu itu amat bermanfaat dari hal sederhana hingga memecahkan masalah berat. Meski grafolog bukan pekerjaan utama, profesi barunya itu berkembang pesat. Pada 2004, Sapta bertekad mendirikan sekolah grafologi. Dia mendirikan Authentic School di Jakarta. Sekolah itu tak hanya mempelajari grafologi, tapi juga hipnoterapi, behaviour theraphy maupun auriculotherapist.
Lantas, berkembanglah sekolahnya di berbagai kota besar. Misalnya, di Bandung dan Bali. Kendati sekolahnya berkibar di mana-mana, Sapta mengaku tak pernah pasang iklan. ”Karena prinsipnya, saya ingin ilmu ini dipelajari banyak orang,” akunya.
Saat ini dia sudah memiliki sekitar 250 siswa yang konsens belajar grafolog. Mereka dari berbagai kalangan. Mulai dosen, dokter spesialis, ibu rumah tangga, mahasiswa, maupun guru. Banyal siswanya yang akhirnya membuka jasa konsultasi grafologi. ”Banyak yang sudah buka klinik di mana-mana,” ungkap dosen yang meraih gelar PhD di Katholieke Universiteit Leuven, Belgia, jurusan Sosiologi SDM (sumber daya manusia) itu.
Jam terbang yang cukup tinggi dalam membaca karakter seseorang memberikan banyak pengalaman kepada Sapta. Terutama, dalam mengungkap kasus kejahatan. Sapta pernah membantu mengungkap kasus pembobolan dan pencurian di sebuah perusahaan. Ketika itu, dia meminta agar beberapa suspect menulis di secarik kertas. Melalui tulisan tangan itu terbaca tingkat kegelisahan yang dialami seseorang, sifat manipulatif, maupun kondisi psikologis. ”Tapi, saya harus benar-benar cermat dan bisa membedakan apakah kegelisahan yang ditunjukan tersangka karena ketakutan atau perasaan bersalah,” tuturnya. Akhirnya, melalui tulisan tangan itu dia berhasil mengungkap pelaku pembobolan tersebut.
Setiap kali membaca hasil tulisan, Sapta selalu meminta feedback dari kliennya. ”Saya tanya benar nggak analisis saya. Mayoritas mengaku 95 persen benar,” ucapnya lantas tersenyum.
Bisa untuk Ngetes Calon Pasangan Hidup
Profesi grafolog memiliki fungsi hampir sama dengan psikolog atau psikiater. Ilmu analisis tulisan tangan yang disebut grafologi itu bisa memiliki validitas dalam mengambarkan kepribadian seseorang secara komprehensif. Ilmu ini juga bisa dimanfaatkan sebagai alat untuk mempelajari watak calon pasangan hidup.
“Grafologi bisa digunakan pasangan yang mau menikah untuk melihat apakah calon pasangannya memiliki kecenderungan kepribadian yang bermasalah,” kata Angela Teressia, SIp, CMHA (Certified Master Hand Analyst) di Bandung.
Dia menceritakan, klinik yang dia kelola terkadang menerima permintaan dari sesorang wanita yang akan mengarungi bahtera rumah tangga untuk menganalisis tulisan tangan calon suami. “Biasanya yang ingin dilihat apakah ada kemungkinan calon pasangan hidup tersebut punya potensi agresivitas yang terpendam dan apakah yang bisa memicu sifat tersebut,” ujarnya.
Wanita 28 tahun yang memiliki gelar Master of Manajemen dari Universitas Katolik Parahyangan itu mengaku, banyak di antara kliennya yang hanya membawa contoh tulisan tangan pasangannya. “Jika hasilnya memang perlu dilakukan konsultasi, kami akan memberi tahu dengan bahasa yang diperhalus. Tidak secara langsung memberi tahu bahwa dia (calon suami) memiliki sifat agresivitas yang terpendam,” jelasnya.
Angela yang kerap disapa Ela itu mengakui bahwa dirinya lebih sering menangani klien anak-anak dan wanita dewasa saat menjalankan klinik grafologi. “Menerima klien laki-laki juga pernah. Tapi, klien lebih senang dengan grafolog yang sama (jenis kelamin, Red),” ujarnya.
Kalau kliennya laki-laki, kasus yang sering ditangani biasanya terkait dengan apakah partnernya cocok berbisnis sendiri atau bekerja sama.
Ela membeberkan, sejak kuliah dirinya tertarik mempelajari ilmu analisis tulisan tangan itu. Namun, baru pada sekitar 2005 dia mulai belajar grafologi dan bergabung dengan Authentic School of Graphology. “Dulu awalnya beli buku, belajar secara otodidak. Setelah itu mengambil master grafologi,” jelasnya.
Ibu satu anak tersebut mengatakan, grafologi merupakan bagian dari ilmu proye ksi psikologi. Ilmu tersebut bisa digunakan untuk mengetahui kondisi emosional, mental, dan fisik seseorang, menceritakan kehidupan penulisnya. Ilmu ini juga bisa dipelajari tanpa mengenyam pendidikan formal.
Saking bergunanya grafologi, Ela menggunakannya untuk memilih pengasuh bayi yang cocok bagi buah hatinya. Saat menerima sang baby sitter, Ela meminta tulisan tangannya. Dari situ dia bisa mengetahui apakah pengasuh bayi itu memiliki kecenderungan melakukan kekeras an terhadap anak. “Setelah saya baca, ternyata tidak ada dan setelah tiga tahun, dia terus bersama saya,” ke nangnya.
Awalnya Hanya Ingin Tahu Bakat Anak-Anak
Salah seorang grafolog lain, Achsinfina H. Soemantoro, memilih konsens menangani kasus perkembangan anak. Grafolog yang akrab dipanggil Sinta itu mulai mendalami ilmu tersebut sejak 2002. Sinta tertarik grafologi sejak dia ingin kuliah di jurusan psikologi.
”Waktu itu ekonomi keluarga saya tidak memungkinkan. Oleh ibu saya disarankan mengambil D3 manajemen transportasi udara di Trisakti,” kenangnya. Harapannya, Sinta bisa langsung bekerja. Namun, belum sampai lulus Sinta sering mendapat job sampingan. Sinta pun berkeinginan suatu saat bisa mengambil S-1.
Lulus kuliah dia langsung didapuk sebagai asis ten dosen. Saat itulah, dia mulai kenal dengan grafologi. ”Karena kesenangan saya terhadap psikologi, akhirnya tertarik belajar grafologi” ujarnya saat ditemui Jawa Pos di kliniknya kawasan Bintaro. Sinta pun lantas belajar secara otodidak. Referensi terkait grafologi dia kumpulkan dan dia pelajari.
Suatu hari seorang teman menyarankan dirinya mengambil pembelajaran jarak jauh grafologi di Sertified Behaviour Analysis di California. Selama dua tahun (2003-2005) Sinta belajar grafologi secara jarak jauh.
Ketika sudah mahir ilmu itu, Sinta menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Kebetulan waktu itu dia bekerja sebagai salah satu public relations sebuah perusahaan. Dia memanfaatkannya untuk merekrut karyawan. Hasilnya amat membantu.
Kelihaian Sinta membaca tulisan tangan tersebar dari mulut ke mulut. Orang pun mulai berdatangan ke rumahnya. ”Minta dites ini dan itu. Mulanya sih saya pakai untuk tahu bakat anak-anak saya saja. Tapi, lama-kelamaan yang datang ke rumah banyak,” ujarnya.
Saking banyaknya, halaman rumahnya sampai tidak muat untuk parkir kendaraan para tamu. ”Parkirnya sampai di rumah tetangga. Saya jadi nggak enak,” cerita perempuan kelahiran 1973 itu.
Lantaran semakin banyak klien yang datang ke rumah, oleh sang suami, Sinta disarankan membuka klinik. Pada 2005, Sinta akhirnya membuka klinik di kawasan Bintaro. Tak disangka, kata dia, animo masyarakat cukup tinggi. Sinta pun berpikir bahwa ilmu ini sejatinya bisa ditularkan kepada orang lain. Akhirnya, dia bertekad menerbitkan buku. Menguak Rahasia Tulisan Tangan yang terbit pada 2008 adalah buku pertamanya.
Buku itu berisi pengenalan tentang grafologi. Sinta mengungkapkan, melalui grafologi hubungan cinta, karir, kepribadian, dan masa depan bisa menjadi lebih baik.
Menurut dia, ada beragam cara membaca kepribadian seseorang. Sebab, manusia sulit berpura-pura soal isi hatinya. Ada beragam jejak yang bisa dibaca tentang kepribadian seseorang. Termasuk di dalamnya orientasi seks seseorang. ”Salah satu tanda untuk mengungkap hal itu adalah tulisan tangan,” sebut grafolog asli Pekalongan itu.
Sepanjang pengalamannya sebagai grafolog, Sinta telah memakai ilmu itu untuk membantu rekrutmen pegawai di perusahaan, meningkatkan kualitas kepribadian staf di perusahaan, konsultasi anak dan dewasa, membimbing seseorang memilih pekerjaan yang cocok, menilai kemung kinan risiko penipuan, kesesuaian antarrekan kerja, membantu memahami diri dengan lebih baik, dan memilih pasangan hidup.
Sinta mensyaratkan minimal 15 baris tulisan untuk bisa dibaca. Tulisan bisa digoreskan di kertas HVS tanpa garis. Sinta menegaskan, bukan cerita yang dinilai dalam grafologi. Karena itu, seseorang tak perlu berupaya membuat tulisannya bagus. ”Grafologi tidak melihat apakah tulisan Anda cantik atau berantakan,” cetusnya. Hanya, alat tulisnya harus menggunakan bolpoin standar. Lebih baik warna hitam. Alat tulis seperti Boxy, menurut Sinta, dapat membuat analisis bias karena kuat lemahnya tekanan tulisan tidak terbaca.
Tahun ini Sinta baru saja menerbitkan buku berjudul Mengenal Potensi Anak Melalui Tulisan Tangan. Saat ini dia memang lebih konsens menangani kasus perkembangan anak.

Rabu, 03 November 2010

Jalan lama terulang

This is my lovely sister, Tytha
Well, sama sekali tidak ada dibenak ku untuk kembali menelusuri lorong ini lagi. Tempat dimana pernah menjadi saksi bisu aku harus berjuang untuk kembali sehat seperti sedia kala. Tempat yang pernah mengantarkan aku ke tempat aku bisa beristirahat dengan tenang untuk sementara waktu. Tempat yang sempat menjadi saksi ketakutan Ibunda ku. Ya... itu adalah Rumah Sakit yang sempat ku tinggali sebanyak 2x banyaknya.
Kali ini aku kembali, tapi bukan sebagai pasien, tapi sebagai pengunjung. Adik bungsu tercinta ku, kini terbaring lemah tak berdaya... DBD telah merenggut waktu belajar, bermain, dan berkumpul nya.
Sebenarnya ini merupakan kali kedua nya menempati salah satu kelas VIP di Rumah Sakit yang terkenal dengan fasilitas dan service yang premium. Harga nya pun premium, tapi bukan itu yang ingin ku angkat sekarang. Tapi perasaan cemas, takut bahkan merinding lah yang menjadi prioritas ku sekarang.
Dimana aku harus belajar untuk menghilang rasa semua itu dan mencoba untuk senetral mungkin.
 Tapi tetap susah, aku perlu usaha yang keras untuk memberanikan diri kembali ke Rumah Sakit ini lagi. Jantung ku berdegup kenjang ketika kendaraan roda empat kami membawa aku menulusuri jalan menuju tempat dimana satu keluarga ku pernah mencicipi rasanya jadi salah satu pasien disini. Tangan ku merinding ketika kaki ku mulai masuk ke dalam ruangan Emergency, tempat dimana adik ku untuk pertama kali nya diamankan.
Rasa pertentangan pun muncul, antara mau ikut masuk atau tidak. Memang terasa lebai atau berlebihan, tapi itulah kenyataan yang ku rasa. Aku Trauma. Tapi dengan usaha yang cukup keras akhirnya aku memberanikan diri untuk masuk ke dalam ruangan dan melihat banyak pasien dengan berbagai macam penyakit dan keluhan yang diderita.
Dari sikecil lahir prematur yang masih sangat merah terpaksa harus merasakan kedasyatan jarum menusuk masuk ke urat nadinya, dan O2 yang dipaksa masuk lewat celah hidung kecil nya. Sampai Kakek-kakek yang rentah yang hanya diantar oleh warga setempat, (ku rasa kakek itu tak punya sanak keluarga) dan seabrek rupa dari bermacam penglihatan yang ku lihat.
Itu semua sudah sangat melengkapi hari ku saat itu, padahal siang nya aku bertemu sang kekasih hati, rasanya hawa nya, hangat tangannya yg menggenggam tangan ku erat2, tatapan mata yg syahdu, suara ketawa yg khas yg keluar dr bibir imut nya pun masih kental terasa dalam ingatan ku.
Dan ternyata semua berbalik 180 derajat setelah aku memasuki kembali ruangan ini.
Terlihat dokter jaga yang pontang panting kesana kemari melayani satu demi satu pasien... Aku heran mengapa di Rumah sakit sekelas dan sepremium itu dokter jaga nya hanya ada satu. Satu lawan banyak otomatis kalah lah si Satu... Pasien bejibun begitu, tangan dokter cuma dua.
Haaa adek ku menangis kesal karena dokter tak kunjung datang (kita brasa berada di RS yg biasa2 saja akhirnya)..
Tp untunglah setelah melewati waktu dengan termenung melihat kanan kiri orang sekitar dengan berbagai aset penyakit yg diderita, akhirnya sang Buk dokter pun menghampiri kita. Diperiksa nya adek ku yg memiliki suhu badan yg amat sangat panas, bak air yg baru mendidih, bak film kartun pasti udah ada efek asap di atas kepala nya. Setelah kurang lebih 10 menit dia memeriksa adik ku, diputuskan lah Tytha (panggilan akrab adik ku) untuk segera diambil sample darah nya guna di cek.
Menunggu hasil adalah kegiatan kami selanjutnya, sembari tetap melihat manusia-manusia yg lainnya. Sesekali aku keluar, menghirup udara segar yg tetap terasa hambar karena cemas dan stress.
30 sampai 45 menit waktu yg kami habiskan utk mendengarkan hasil dari tes hingga diputuskan lah bahwa adik ku tercinta divonis +DBD...
Subhannallah... ini kali kedua dia terjangkit penyakit yg sama.
dan positif jg kudu rawat inap...
Itulah mengapa kali ini tulisan ku diberi judul "jalan lama terulang", karena jalan ini mengingatkan aku akan banyak memori jelek... kesan yg tak bagus cenderung stress dan bikin mumet.

Selasa, 02 November 2010

Kecemasan yang salah kah?

Hari ini, aku seperti tidak bernyawa saja... Rasa nya sesak sekali.. Ga tau harus mulai darimana... Mana yang harus dipercaya... Keyakinan yg selama ini bersama dengan setia pada ku atau Kenyataan yg baru ku dapat hari ini diiringi hasil kecurigaan yg berlandaskan penulusuran investigasi sendiri??
Sungguh aku mati hancur.. benar2 mati bila sampai apa yang aku tentang dalam hati kali ini benar-benar sesuai dengan kenyataan yang ada. Aku mempercayainya.... Sungguh awalnya mempercayainya... sekarang pun iya, masih tepatnya... tp masih dalam pertanyaan sendiri,  berkurang...
Apa iya ada tradition and culture secara detail dilakukan oleh 2 orang yang sama dari dunia dan masa yang berbeda???? Sulit untuk percaya bahwa mungkin itu bisa saja terjadi secara kebetulan... Kebetulan saja selera sama, kebetulan punya habit yang sama, kebetulan punya karakter kepenulisan yang sama, bahkan letak titik koma, huruf kapital dan huruf kecil, everythg is same.... whoaaaa... Cool bgt klo itu sampe terjadi.
Hanya Tuhan yang tau, mana yg benar dan mana yg salah. Aku hanya ingin satu hal,,, Tolong jaga kepercayaan yg selama ini ku beri... Aku mohooonnn....

Hello world

Ini adalah posting pertama gue di blog baru gue. Actually gue udah pernah punya blog dulu nya.. Berkat hasil kerja keras adek sepupuh gue yg bela2in datang jauh2 cuma buat ngajarin gue nge-bikin sebuah wadah dimana gue bisa mengekspresikan diri gue lewat tulisan2 gue yang masih terbilang amatiran buanget!! hehehe... tapi yachhh lumayan lah yach... (menurut gue sie lumayan.. ga tau kata org2.. lumanyun kalii...) hahaha... Tapi yach sayang sejuta sayang, blog hasil ciptaan gue dulu kagak tau lagi rimba nya dimana... hahaha kayak bertualangan ke hutan ajya yach? Buuuuutttt..... Taraaaaaaaaaaaaaaaaaaaa....
Finally, sekarang gue punya lagi dah.. Horeeeeeeeeeeeeeeeeeeee... Narcis.com