About me?

Foto saya
I'm humble and friendly

Sabtu, 16 Juli 2011

Never Compare with somebody else's outside to your inside

Yuhuuuu, balik lagi sama duet project aku sama Rossa (bukan nama sebenernya). Nggg, kira-kira perlu dijelasin lagi ga ya tujuan dari project ini?

Okeh, the main goal of this project is duet galau trip yang mulia Teh Vie dan Rossa ke Pantai Malingping dan Pantai Ostrali. Targetnya sih kita pengen banget buat 100 postingan berantai di mana setiap postingan bernomor genap bakal kalian temukan di blog-nya Rossa, sedangkan postingan bernomor ganjil bakal kalian dapatkan di blog yang satu ini.

Dan tentu saja postingan ini ditulis berdasarkan perjalanan kehidupan dua wanita angkuh tapi demen ngemil buah dukuh ini. Tapi kami berdua sadar, kalau pengalaman kami mah cingcay-yu-dadah-babai lah sama pengalaman temen-temen kelompok VieLo lainnya.

However, kami cuma kepingin sharing life experience saja sih sebenernya dan tentu saja mewujudkan impian kami berdua supaya bisa nge-galau trip bareng ke dua buah pantai yang sudah ku sebutkan di atas, wkwkwkwkkkk. Semoga di postingan kami yang ke 101, kami sudah bisa menuliskan postingan langsung dari Pantai Malingping atawa Pantai Ostrali, amiiiiiiin :-)

So, let's get it started yuk…..

Semuanya berawal dari hobby aku sama Rossa demen ngorek-ngorek kabar terbaru dari temen-temen sejawat di situs jejaring sosial, berinisial facebo*k.

"Wiiiih Vie, temen SMA kita, si Gusti randa Nangyu sekarang udah punya butik yang kerja sama Paris Hilton! Vieeee, lu inget si Malinda Meriska ga? Dia sekarang kerja jadi desainer animasi film Setrika-man di Kanada! Vieeeeee, si Cikka Putriwilihi sekarang udah jadi istri anaknya raja Saudi!" Yak, sekiranya begitulah komentar-komentar yang dikeluarkan dari mulut Rossa ketika pertama kali di sapa oleh newsfeed dari facebo*k account-nya.

Dan sebagai soulmate galau sejati, tentu saja aku melemparkan komentar yang semakin membuat kami berdua ingin dipeluk sama Rafael SM*SH terus loncat bareng-bareng dari lantai 17 sebuah mall kenamaan di Abu Dhabi.

"Iiiiih iyaaah iiiih! Kok bisa sih mereka kaya gitu??? Nyebelin banget ya! Pasti mereka pergi ke dukun! Gue yakin! Minimal mereka ngikutin program SMS harian ke paranormal kenamaan itu! Mereka lahirnya Selasa Kliwon kali yak? Pada kagak cocok kerja di aer…Jadi, pada buka butik, jadi desainer animasi, atawa nikah sama anaknya raja Saudi." Ujar ku, ga kalah minta-ditabok-nya.

Yak, anggapan bahwa facebook bisa mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang dekat tak bisa kita pungkiri lagi. Tapi, sayangnya facebook tidak men-setting secara otomatis di balik kisah hidup setiap pemilik akunnya.

Ga semua temen di friendlist-nya tau kalau sebelum si Gusti Nangyu buka butik join venture sama Teteh Paris Hilton, dia pernah ga lulus tiga semester berturut-turut di mata kuliah fashion design. Ga ada yang tau juga kalau Malindha  pernah ditolak di tiga puluh empat perusahaan graphic design sebelum dia capcus ke Kanada. Dan tentu saja tidak ada yang tau kalau Cikka Putriwilhi, pernah disilet-silet dadanya sama mertuanya.

Siapa juga yang mau berlimpah kekayaan, tapi dadanya di silet-silet. Apakah mental ku cukup kuat ya ditolak di tiga puluh empat perusahaan? Atau…..Gimana caranya ngomong ke orang tua ku ya kalau aku ga lulus mata kuliah yang sama tiga semester berturut-turut?

Tuhan emang ngasih sesuatu nggak tiba-tiba. Tapi Tuhan ngasih segalanya dalam sebuah sistem keseimbangan yang alami. Si Papap pernah bilang, "ketika ada satu orang yang suka sama karya kamu, berarti kamu harus siap dengan satu orang lainnya yang bakal benci sama apa yang kamu buat. Tapi, ketika ada satu orang yang nggak suka sama apa yang telah kamu lakukan, kamu nggak boleh berkecil hati, karena pasti ada satu orang lainnya yang suka….." Yup, akhirnya kata-kata itu yang jadi pegangan hidup buat ku.

That's a life. Tuhan nyiptain obat merah, supaya ketika kita jatuh, kita bisa bangun lagi. Tuhan nyiptain kesuksesan bagi orang lain, bukan untuk bikin kita iri, tapi biar kita bisa men-challange hidup kita lebih tinggi lagi.

Terkadang, aku cuma suka liat seseorang dari packaging-nya. Bahasa kerennya sih, sama kaya politik pencitraan kali ya? And as we know, citra itu cocoknya jadi merk handbody lotion aje. Percaya déh seseorang yang suka ketawa ngakak, pasti sering nangis ngagoak.

Don't judge a book by its cover…..Tapi, dari harganya. Gitu juga manusia, jangan menilai manusia dari luarnya, tapi dari nilainya. Misalnya, nilai ulangan matematika bab Jurusan Tiga Angka atau nilai mata kuliah kalkulusnya.

Well, pada akhirnya aku menyadari that I shouldn't compare my inside with somebody else's outside.






Setiap orang dikasih cara tersendiri agar terlihat lebih kece sama Tuhan. Satu hal yang aku tau pasti kudu aku lakuin adalah, gimana caranya ngejaga kehidupan saya yang sudah dikasih Tuhan se-kece ini biar ga terlihat memble di mata-Nya dan di mata Rafael SM*SH, haahahahahhaaa~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar