About me?

Foto saya
I'm humble and friendly

Sabtu, 21 Mei 2011

Cita Cita Kuuuuuuuuuuuuuuuuwww (Sisyen Dua)

"Wahai anak muda……"

Jaman dulu, satu-satunya kemungkinan aku bisa denger kata 'anak muda' itu cuma di sinetron Mak Lampir, biasanya yang ngomong phrase itu adalah Ki Sanak.

Kalau sekarang??? Boro-boro. Frase 'anak-muda' lebih sering digantikan dengan frase 'ABG' yang merupakan singkatan dari Ababil Banget Gituuuu…..

Entah kenapa, akhir-akhir ini aku jadi sering berpikir tentang motivation letter yang pernah ku submit untuk program beasiswa ku saat ini. Di situ aku nulis kalau aku ingin membangun negara ku. Bukan pake batako atau semen Holcim, tapi dengan pemikiran yang ku dapatkan selama ku tinggal di sini.

Temen-temen kelompok VieLo  pasti udah tau doooong, selain galau dalam masalah percintaan, Teteh Vie juga sering merasakah galau sampai kacau balau kalau mikirin tentang pekerjaan masa depan. Bisa tanya langsung ke Asep Penari Ular, cita-cita ku yang setiap seminggu sekali berubah, mulai dari VJ MTV China (sumpah, aku pernah mikir pengen nyaingin si Sumi Yang, penyiar metro Xin Wen) sampai…..Yang terakhir, aku lagi pengen jadi mentri pendidikan di Indonesia.

Huahahahaha! Dasar anak muda!

Ho-oh! Aku  harus bangga jadi anak muda Indonesia! Kaya si Ridwan Kamil ini! Huehehehe, siapa sih Ridwan Kamil? Bukaaaaaan, dia bukan tukang cebok ku. Tapiiiiiiiiii, dia itu:

Arsitek muda berbakat. Arsitek? Sumuhun. Berbakat? Pastinya. Muda? Ngggg…..Beliau itu umurnya udah 39 tahun! Dan dia dibilang masih muda! Terusssssssssssssss, Teteh Vie yang baru 22 tahun ini disebut apa????? Aku mah disebut…..Sebut sih begitu….Oooh unyuuuu banget.

Balik lagi ke masalah motivation letter yang pernah ku buat. Jaman waktu ngelamar beasiswa sana-sini, nggak pernah terbersit di pikiran ku  untuk merealisasikan si motivation letter. Waktu itu motivasi ku cuma, gimana caranya biaar aku dapet beasiswa? That's it-that's all.

Tapi, sekarang??? Aku  jadi berpendapat, bahwa mungkin apa yang aku  tulis dulu di motivation letter itu bisa jadi salah satu jenjang karir yang harus aku capai nanti. Orang lain boleh bilang; "Mulutmu, harimaumu", tapi, kalau Teteh Vie sih lebih percaya; "Tulisanmu, takdirmu."

Aku jadi berpikir apa sih yang bisa kontribusikan buat NKRI? Aku ga boleh kalah dari Obama! Lahir di Indonesia? Kagak. Tapi ujug-ujug patungnya udah nemplok aje tuh di daerah Menteng. Jadi, Teteh Vie pengen dibuatin patung juga di kawasan Plaju?

Demi mewujudkan dibuatnya patung Teteh Vie di Palembang, tentu saja aku harus punya visi dan misi tentang peradaban Indonesia masa depan. Lebih singkatnya sih, mimpi. Sebagai anak muda aku harus punya mimpi yang bisa ditawarkan untuk bangsa ini. Kaya Oom Ridwan Kamil, dia menawarkan apa yang akan dia berikan kepada Indonesia melalui profesi yang sedang dia tekuni sekarang.

Sebagai anak muda, aku tidak bisa menawarkan masa lalu, karena aku ga punya masa lalu. Oke, masa lalu yang aku punya sekarang ini cuma, masa-masa ketika aku menganggap bahwa ketua Osis yang juga anak basket, kepalanya botak, jago maen gitar dan tak pernah lupa shalat, itu bener-bener bisa buat Teteh Vie boker lalu bersiul, "suiiiit wiiiiiiw, si kasep lewat euy!"

Si Papap (Ayah) bisa ngomong, "ini yang udah Papap kerjakan selama setengah abad ini….." Tapi, kalau Teteh Vie mah mana bisa ngomong kaya gitu, seperempat abad aja belum tercapai. Tetapi, sebenernya, mimpi jugalah yang ditawarkan pertama kali, ketika republik ini baru dibentuk. Alm. Bung Hatta and the gank dihadapkan dengan rakyat yang miskin, tidak cerdas, negara yang tidak punya dana, dan infrastruktur yang tidak jelas. Apa yang bisa mereka perbuat? Selain bermimpi.

Lalu, apa yang membuat semua orang, kala itu, mau bersama-sama mengikuti apa yang dikatakan oleh Alm. Ir. Soekarno and the gank? Mereka berpikir bahwa kemerdekaan merupakan jalan emas menuju kesejahteraan masyarakat yang adil dan makmur. Mereka punya mimpi untuk memiliki sebuah penghidupan yang jauh lebih baik daripada ketika mereka masih terjajah. Dan dengan kerennya, mimpi-mimpi tersebut mereka realisasikan dengan cara yang sangat baik sekali, mereka menggunakan seluruh sumber daya yang  ada, termasuk SDA (bukan Sumber Daya Alam, tapi Sumber Daya Anak-muda.)

Saat merdeka, jumlah penduduk Indonesia itu cuma sekitar 70-an juta. Tapi sekarang???? Ya Allah, itu mah ya, emang program KB ketutup sama mitos 'banyak anak banyak rezeki'. Bukan sulap, bukan sihir, jumlah WNI sekarang itu bertambah 3,5 kali lipat cuma dalam 65 tahun saja! Maka, dari teks proklamasi sampai sumpah pemuda yang jaman dahulu hanya disetujui oleh 70 juta-an orang itu harus direalisasikan kepada 240 juta juta orang. Bayangin, gimana caranya coba ngeyakinin 170 juta orang sisanya???

Dibutuhkan sebuah bacaan akan masa depan dan keberhasilannya tidak semata-mata bergantung pada regenerasi usia saja, tapi dibutuhkan juga sebuah generasi baru yang dapat melihat masa depan Indonesia dalam perspektif jangka panjang. Kita harus bisa melihat bahwa Indonesia itu akan eksis ratusan tahun. Jadi, perlu ada usaha-usaha serius untuk menata keinginan-keinginan kita ini di dalam setiap fasenya.

Fase si Papap and the gank itu udah selesai. Mimpi-mimpi generasi si Papap ini sudah tidak bisa diteruskan, karena manusia itu punya batasan umur, tetapi tidak dengan bangsa Indonesia, bangsa yang satu ini harus tetap bisa menunjukan kejayaannya di masa mendatang, di masa-masa ketika si Papap sudah tidak ada. Maka, regenerasi itu menjadi suatu kepetingan mutlak.

Saat ini, yang menjadi isu utama, bukan ada atau tidak adanya generasi muda, namun lebih kepada opportunities yang tersedia. Apakah memungkinkan bagi para anak muda untuk mewujudkan peran mereka dan untuk mendorong kemajuan bangsa ini? Dari segi intelektual, aku bisa bilang kalau kemampuan intelektual teman-teman kelompok VieLo ini ga kalah sama apa yang dimiliki oleh para the founding fathers dan temen-temen juga bisa menjadi pemain global yang bisa menerangkan siapa itu Indonesia di dunia internasional, dan bukan jadi jago kandang saja.

Dengan segala penjelasan di atas, menurut ku, sudah saatnya masa depan bangsa Indonesia itu dipegang oleh kita, Teteh Vie and the gank. Berkontribusi melalui caranya tersendiri. Ga harus duduk di kursi pemerintahan untuk bisa memerintah bangsa ini. God created us differently beautiful.

Eniwei- bai de wei, baswei, sebagai teman-teman kelompok VieLo yg setia, pasti tau dong, kalau moto aku selama kuliah tuh adalah menjadi mahasiswa yang KEREATIP, alias, biar KERE tapi kudu teteup AkTIP! Then, guess what??? Atas pemberitahuan Senyorita Futrih 'Atut 'Atit 'Ati, aku menemukan bahwa motto yang sudah aku pakai sejak lama ini juga dipakai oleh seorang Ridwan Kamil! Sedaaaaaaaaaaaaaaaaaap! Apakah Ridwan Kamil juga merupakan anggota kelompok VieLo???? Hanya Tuhan yang tahu.

kelompok VieLo???? Hanya Tuhan yang tahu.







Eh, udah dulu ya, aku mau semedi di gunung lagi sama Ki Sanak. Tring-tring-tring….*Ceritanya téh aku langsung terbang ke kerajaan langit, itu lhoooo kaya efek suara yang biasa muncul di shit-netron laga indosiar yang di-dubbing téa.


PS: *Maaf, tulisan ini dibuat ketika penyakit sarap Teteh Vie lagi kambuh. Huehehehehehe, jadi maunya Teteh Vie téh apa atuh????? Masih pengen jadi VJ MTV China? Nope. Aku ingin lebih berkontribusi kepada bangsa ini! Jadi, sekarang, Aku mau jadi……VJ MTV Indonesia aja kalau bagitu! Huahahahaha! Mari kita lihat cita-cita Teteh Vie berikutnya…...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar