About me?

Foto saya
I'm humble and friendly

Rabu, 23 Februari 2011

Antara Suara John Mayer dan Selembar 100 ribu-an.

Kukuruyuuuk petok-petok! Selamat pagi! Kemarin aku sedang mengalami keterpurukan sejati, maklum tampaknya hobby ku untuk koleksi berlian 24 karatan sudah tidak dapat terealisasi lagi. Koleksi mobil ferrari ku harus dilelang, dan saham ku di wallstreet harus dijual murah meriah kepada Oom Donald Trump. Okai-tokai, cukup sudah menghayalnya, mari kita berpijak kembali ke bumi! hahaha

Sudah satu tahun ini aku selalu mengeluh, mengeluh, dah mengeluh. Entah sudah berapa teman yang merasa muak dengan berbagai macam tipe keluhan ku. Mulai dari masalah akademik, di mana entah mengapa, tanpa belajar, aku selalu menjadi ranking satu. Lalu masalah keluarga, di mana hobi ku yang suka bakar-bakar ban di depan musholla selalu didukung orang tua. Kemudian masalah ekonomi, aku suka dipukulin pake batu kalai, kalau uang jajan ku yang 7 juta se hari itu nggak bisa aku habiskan. Belum lagi, masalah kecantikan muka ku yang tiada tara ini, semua pria memujaku dan semua wanita membenciku. Ngggg, kayanya jatah satu paragraf itu nggak cukup untuk khayalan tingkat tingginya aku déh! Sekali lg yuuukk kita tertawa e'nek...

Baiklah, cukup sudah! Aku selalu mengeluh dengan segala kejadian yang terjadi di umur ku yang 22 tahun ini! Semua teman ku tampak sudah kelu lidahnya untuk memberikan nasehat pada ku. Maklum hobby ku adalah men-story telling-kan curhatan ku. Misalnya kegiatan curhat yang baru saja aku lakukan kepada Si Ontjom

"Wahai Ontjom, kenapa ya hidupku selalu penuh dengan rasa gundah gulana melanda??? Kenapa ya aku nggak bisa ngerasain hidup bahagia sekali aja??? Aku tuh suka merasa sunyi, sepi, sendiri, di istana ini. Para hulu balang itu selalu memberikan aku beban berat. Para dayang itu hanya dapat tersenyum getir melihat keterpurukanku. Permaisuri dan Baginda Raja, hanya bisa tertawa terbahak melihatku yang sedang menangis sembunyi-sembunyi. Aaah Ontjom, rasanya ingin aku pergi ke kerajaan langit lalu bertempur dengan siluman lipan dibantu oleh si Pat Kay dan biksu Tong Sam Cong, aku ingin pergi ke barat mengambil kitab suci…dst, dst."

Lalu Ontjom pun hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya. Well, mulut ku boleh penuh dengan keluhan, tapi otak ku juga terus berpikir. Yaaaa, aku emang terkenal akan ke-cengeng-annya. Sampai sekarang, aku masih tuh nangis termehek-mehek abis nonton film A Walk to Remember-nya Mandy Moore. Baru ngeliat seekor kucing yang kakinya kejepit pintu, aku menangis tersedu (pdhl ga suka kucing). Ketika mendapatkan nilai jelek pada ujian sebuah mata kuliah, ingin rasanya bunuh diri. Aaaaargh, pokoknya aku itu orangnya gampang mewek banget déh! Entah sudah berapa liter ingus yang diproduksi oleh hidung aku yang mancung ke dalem ini….

Pada akhirnya aku sadar kalau aku harus merasakan kesedihan-kesedihan di umur 22 tahun, sebelum aku bisa merasakan kesenangan-kesenangan di umur 23 tahun.

Siiigh~ Padahal di wish list yang sudah aku buat dari zaman SMP, aku selalu bercita-cita bahwa di umur 23 di tanggal 24 November nanti, aku harus sudah bisa ke kutub utara! Eh 24 November itu hari ulang tahun ku, ingetin tuh ya buat teman-teman, kalian semua harus ngasih kado ke aku! Ini mah saran ku ya, gimana kalau kalian buat gerakan 1 juta koin membelikan tiket Roma-Jakarta PP untuk Teteh Vie??? Ide yang sangat menarik bukan??? Menarik untuk…...TIDAK DILAKSANAKAN!!!!! Hehehehehe.

Seperti biasa di masa-masa gundah gulana melanda, lagu-lagu Kang John Mayer dan shalat istikharah are the best medicines ever! Menangis ditemani suara serak-serak basah Kang John Mayer dilanjuti menangis di hadapan-Nya then you'll be ready to face the world :)





Entah kenapa aku suka sedih nih akhir-akhir ini. Mikirin hubungan antara Russia dan European Union yang tak kunjung membaik, ahahahahaha! Bo-ong abeeees! Biasalah yang namanya perempewi di awal umur 22-an dengan segudang imajinasi-nya, setumpuk cita-cita-nya, sejibun keinginannya, namun yang dia miliki cuma body ukuran 159cm dan timbunan lemak di pipi dan kantung mata yang semakin menjadi. Aaaaargh kapan ya isi otak ku bisa melebihi isi pipi ku???

Temen-temen tau kan kalau aku ini adalah tipikal wanita yang mudah iri hati dengki kepada sesama. Kayanya tuh empet banget aja kalau ada temen yang lebih sukses dari ku. Ahahahaha! Kalian boleh bilang kalau aku bukan orang yang pandai bersyukur tapi aku adalah orang yang jujur…. That's it!

Kemaren aku nangis habis-habisan lagi. Mulai berkeluh kesah dengan diri sendiri. Kenapa sih gaji si itu bisa di atas 25 juta per bulan? Kenapa sih si ini bisa nikah di Honolulu? Kenapa sih si itu nilainya bisa A semua??? Why oh why? Waaaaiiiii??? Kapan giliran gue???? Kapaaaaan???? Nangis di pojokan di depan layar laptop yang tak pernah padam memutarkan Suara John Mayer yang terus keluar dari speaker, berusaha menyembunyikan isakan tangis seorang Vie. Aaaaaaargh! Terkadang aku suka mikir, apakah Dik Justin Bibier yang bergelimangan harta, dipuncak tahta, dan digilai wanita, pernah merasakan apa yang dirasakan seorang Vie??? Apakah Dik Justin Bibier pernah buka google???

Siiiigh….Pada akhirnya aku cuma bisa inget cerita si Papap (Baca: Ayah)

Di sore hari yang cerah dengan warna langit yang kian memerah. Aku bergelayutan di ketek si Papap, seperti biasa beliau sedang bersiap-siap. Entah untuk apa, aku tidak pernah bertanya apa yang akan beliau lakukan, karena aku selalu yakin apapun itu, dia lakukan untuk sebuah kebahagian yang akan diciptakan.

"Yah minta duiiiiittttttt…." ujar ku manja.

"Buat apa?" tanya beliau sambil melipat koran yang baru dibacanya lalu menyimpannya di sebelah al-quran.

"Beliiiii siomaaaaay….Aku laper. Bunda belum pulang." Jawab ku pelan, maklum perut udah mulai maen gamelan, kelaperan.

Si Papap pun mengambil selembar 100ribu-an dari dompetnya yang tampak sudah lusuh namun tetap memasang foto dua orang gadis kecil dan satu bujang yang sedang tersenyum kisruh. Itu….Aku dan kedua adik ku. Waaaah, aku bisa juga ya punya wajah kaya gitu??? Jangan-jangan wajah ku yang sekarang (long live kantong mata!!!) adalah hasil operasi plastik yang dilakukan secara diam-diam di saat ku sedang tertidur terlelap???? Atulah makin tua teh harusnya aku makin seksi!!!!!

Baru saja aku mau menyabet duit berwarna merah bergambar presiden dan wapres pertama NKRI itu, si Papap buru-buru mengkucel-kucel, melempar ke bawah, menginjak-injak tuh wajah Soekarno. Waaah kalau pendukung Soekarno liat, bisa mampus nih si Papap!

"Kakak masih mau uang ini?" Tanya si Papap lagi. Beliau mengambil uang yang udah super duper lecek itu.

Berhubung hasrat ingin makan siomay ini sudah tidak tertahankan lagi maka aku pun menganggukan kepala berkali-kali. Dan hell yeah, it was 100 ribuuuuuuuuuuu perak ma men! Aku bisa mabok siomay nih!

Tinggal sejengkal lagi duit dengan warna dominasi warna merah muda itu sampai di gengaman aku dan……..Si Papap kembali menggenggamnya lalu menginjaknya kembali!

Aiiiiiih si Papaaaaap! Kunaon sih??? Pasti beliau lagi kesurupan arwah siluman kerbau lagi!

"Kakak beneran masih mau uang ini???" Tanya si Papap kembali.

"Ciyaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaat!" Bermodal pernah latihan ilmu kung fu di perguruan Bu Thong bareng si Bibi Lung, dengan cekatan aku langsung mengambil uang 100ribu itu! HAP! Langsung aku sergap! Kayanya si Papap baru tau kalau anaknya mata duit-an! Hahahahhaaaaaa... :-P

Si Papap pun tertawa terbahak-bahak, "Kakak harus kaya selembar 100ribu-an tadi ya. Sudah berapa kali pun diinjek dan lecek, tapi tetep punya value. Karena pada intinya, cuma value yang bisa dipakai. Sebagus apapun tampilan Kakak, tapi kalau nilai Kakak cuma 1000 rupiah, Kakak bakal kalah sama orang tampilannya jauh di bawah Kakak tapi punya value 100 ribu rupiah."

Aaaaah si Papap mau ngasih duit buat beli siomay aja susah amat sih!

Namun di saat terpuruk seperti ini, cerita tentang leceknya uang 100 ribu itu jauh lebih menarik dari rasa siomay di mana pun...



Thanks Ayah atas Value yg mengilhami sehingga bisa membuat dan meneruskan hasil perjalanan tulisan ini,,,,




Haaaiiikkkkk..... Harigaaattoooo... Haiiikkkkk.... Harigatoooo...

1 komentar:

  1. wow....good point of view...i like your blog...mozel tov..!!! thanks for "siomay"

    BalasHapus